digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kemajuan teknologi turut mempengaruhi perkembangan metode penentuan posisi, salah satunya adalah metode videogrametri. Metode videogrametri merupakan penentuan posisi dengan menggunakan video sebagai sensornya. Prinsip dasar dari metode videogrametri sama dengan metode fotogrametri, yaitu memanfaatkan kondisi kesegarisan. Kondisi kesegarisan merupakan kondisi dimana titik eksposur kamera, titik objek pada sistem koordinat detektor (2D), dan pada sistem koordinat ruang (3D) berada pada satu garis lurus. Dengan kondisi ini maka dapat dibentuk persamaan matematis untuk menentukan koordinat titik objek dalam sistem koordinat ruang berdasarkan objek yang terekam pada video. Selain parameter posisi, pada metode videogrametri terdapat parameter lain yaitu parameter waktu. Untuk itu sensor-sensor yang digunakan harus disinkronisasikan agar memiliki sistem waktu yang sama. Pada penelitian ini, metode videogrametri dimanfaatkan dalam pembuatan trajektori. Trajektori suatu objek sendiri dapat dibentuk berdasarkan perubahan posisi objek tersebut. Oleh karena itu semakin banyak perubahan posisi suatu objek yang bisa ditentukan, semakin representatif trajektori objek tersebut.