digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pekerjan rekayasa lepas pantai dalam hal ini penginstalasian pipa bawah laut merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi keperluan distribusi minyak dan gas yang telah melewati proses eksplorasi. Kegiatan ini memerlukan informasi yang cukup detil sehingga berimplikasi pada terlibatnya banyak teknologi data. Tahapan awal dalam kegiatan pemasangan pipa bawah laut adalah kegiatan pra-pemasangan pipa dimana pada tahap ini dilakukan survei awal yang bertujuan untuk menghasilkan gambaran topografi bawah laut area yang nantinya akan dipasang pipa. Survei pra-pemasangan pipa bawah laut ini dilakukan di sebelah timur Pulau Kalimantan tepatnya di sekitar delta Mahakam. Kegiatan survei dilakukan dengan menggunakan perangkap lunak QINSy 8.0 baik saat perencanaan awal survei, saat survei berlangsung, hingga saat proses pengolahan data untuk menghasilkan gambaran akhir topografi area survei. Data utama yang digunakan dalam survei ini adalah data kedalaman yang diperoleh dari Multibeam Echosounder (MBES) dimana data yang diolah merupakan data MBES yang telah terakuisisi dengan data dari Singlebeam Echosounder, Motion Reference Unit, Sound Velocity, dan juga pasang surut. Data yang diperoleh setelah survei selesai dilakukan otomatis dikumpulkan dalam suatu folder yang dibentuk oleh perangkat lunak QINSy 8.0 untuk selanjutnya dapat diolah dengan bantuan perangkat lunak lain yaitu QLOUD. Hasil akhir dari proses pengolahan data ini adalah sebuah gambaran jelas dari topografi dasar laut area yang direncanakan akan dipasang pipa bawah laut. Hal yang selanjutnya dilakukan adalah menganalisis permukaan bawah laut tersebut untuk mengetahui natural hazards baik yang terbentuk secara alami maupun buatan seperti bangkai kapal serta pipa dan kabel bawah laut yang sudah terpasang sebelumnya di sekitar area tersebut yang dapat membahayakan proses instalasi pipa bawah laut.