digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara geografis, pesisir barat Sumatra yang padat penduduk merupakan daerah berisiko tinggi terkena dampak tsunami. Tsunami yang melanda pantai barat Sumatra pada tahun 2004 dan 2010 telah menimbulkan banyak korban jiwa, kerusakan lingkungan dan infrastruktur publik. Hal ini terjadi karena kurangnya perencanaan dan upaya mitigasi. Upaya mitigasi bencana berkaitan erat dengan keefektifan kerja sistem peringatan dini tsunami yang ada. Sistem ini akan memberikan peringatan untuk mengevakuasi seluruh penduduk yang berada di zona bahaya menuju daerah aman dalam waktu yang relatif singkat yaitu 10-15 menit. Karakteristik daerah aman berada pada ketinggian di atas 20 meter dari permukaan laut dengan radius lebih dari 4 kilometer dari garis pantai. Tugas akhir ini menyajikan model matematika untuk mengevakuasi penduduk dengan moda transportasi tertentu di salah satu kelurahan di Kota Bengkulu yang berada di kawasan zona bahaya tsunami. Formulasi model merupakan masalah optimasi dengan waktu evakuasi total sebagai fungsi objektif. Kapasitas barak pengungsian, jumlah penduduk yang akan dievakuasi dan waktu evakuasi minimum yang diperbolehkan merupakan kendala dari masalah optimasi tersebut. Penyelesaian masalah optimasi dilakukan secara numerik dengan metode program linear Matlab. Hasil numerik direpresentasikan melalui sembilan skenario evakuasi penduduk menggunakan moda transportasi berbeda dengan berbagai varian kecepatan.