digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Suatu ide dapat dibuat menjadi model. Model tersebut direalisasikan menjadi bentuk nyata. Bentuk nyata tersebut dimodelkan kembali . Proses tersebut dinamakan pemodelan terbalik. Pemodelan terbalik semakin berkembang. Perkembangan tersebut diikuti dengan alat pemodelan terbalik tersebut. Perkembangan alat pemodelan terbalik tersebut dari pengambilan satu titik dalam satu satuan waktu sampai pengambilan banyak titik dalam satu satuan waktu. Salah satu contohnya adalah Terrestrial Laser Scanner. Alat Terrestrial Laser Scanner ini efektif sekali dipakai dalam pemodelan secara detail. Pemodelan alat Terrestrial Laser Scanner tersebut, dipengaruhi oleh metode registrasi. Metode registrasi tersebut terbagi menjadi 3 jenis yaitu target to target registrasi, cloud to cloud registrasi, dan traverse registrasi. Karena tahapan registrasi ini merupakan tahapan yang krusial maka diperlukan perbandingan antara metode tersebut. Perbandingan tersebut dilihat dari segi kualitas, kepraktisan dan persiapan pengambilan data. Dari hasil perbandingannya, metode registrasi yang diurutkan berdasarkan kualitasnya adalah metode registrasi target to target, metode registrasi cloud to cloud,dan metode registrasi traverse. Hasil perbandingan registrasi dari deviasi pemindaian pada gardu listrik gku timur adalah target to target registrasi sebesar 0.001m, cloud to cloud sebesar 0.005 m, dan traverse registrasi sebesar 0.048 m. Untuk studi kasus aula timur deviasi pemindaian registrasi tersebut adalah target to target registrasi sebesar 0.003m, cloud to cloud sebesar 0.071 m, dan traverse registrasi sebesar 0.196725 m secara relatif. Perbandingan tersebut diperlukan untuk mendukung pemilihan metode registrasi yang efektif.