Selat Sunda berada pada pertemuan dua lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Selat Sunda memiliki aktivitas seismik yang cukup tinggi. Hal tersebut ditunjukkan oleh beberapa kejadian gempa yang pernah terjadi di wilayah Selat Sunda. Tingginya aktivitas seismik tersebut disebabkan oleh adanya zona subduksi dan beberapa sesar di wilayah Selat Sunda. Sesar yang diteliti dalam Tugas Akhir ini yaitu sesar Sumatera segmen Teluk Semangka dan terusan sesar Sumatera. Berdasarkan cukup tingginya aktivitas seismik di Selat Sunda maka perlu dilakukan penelitian mengenai regangan yang terjadi di wilayah Selat Sunda untuk mengetahui aktivitas tektonik di daerah tersebut. Kemudian dilakukan analisis potensi bahaya gempa berdasarkan aktivitas kedua sesar tersebut.