Perpustakaan Digital ITB

Merokok merupakan salah satu bentuk dari ketergantungan nikotin. Patch nikotin (PN) merupakan salah satu jenis terapi yang umum digunakan untuk berhenti merokok. Tujuan penelitian ini adalah membuat formulasi patch nikotin. PN dibuat menggunakan gelling agents HPMC, natrium benzoat sebagai pengawet, dan sebagai adhesive digunakan Poliisobutilena (Oppanol B100). In vitro permeabilitas nikotin dari PN dievaluasi menggunakan sel difusi flow-through selama 24 jam dan sebagai membran digunakan kulit ular Python reticulatus. Stabilitas nikotin dalam sediaan diuji pada suhu ruang selama 90 hari. Uji iritasi sediaan patch nikotin dilakukan pada kulit punggung kelinci. Formulasi PN 7mg/patch dapat dibuat dengan komposisi HPMC 10% dalam aquadest, nikotin 0,247% dan natrium benzoat 0,25%, Poliisobutilena 1 gram (2,5% b/v dalam n-heksana) sebagai adhesive. Nikotin yang terdifusi sebanyak 21,89 +- 0,23% sebanding dengan sediaan komersial 23,22% +- 0,24%. Penggunaan dapar fosfat pH 6,5 sebagai medium pendispersi HPMC menghasilkan peningkatan jumlah nikotin yang terdifusi (50,13 +- 0,92%). Sediaan tidak mengiritasi kulit kelinci (n=3) dan sediaan gel nikotin stabil secara kimia (98,87 +- 2,66%) selama 90 hari. Formulasi PN menghasilkan sediaan yang profil difusi zat aktifnya sebanding dengan sediaan komersial, stabil secara kimia, dan tidak menimbulkan iritasi. Peningkatan jumlah nikotin yang terdifusi dihasilkan dengan menggunakan dapar fosfat pH 6,5 sebagai medium pendispersi gelling agent HPMC.