Daerah Karangnunggal terletak di Bagian Selatan Jawa Barat pada koordinat 108 derajat 00 00 - 108 derajat 07 00 Bujur Timur dan 7 derajat 38 00 - 7 derajat 47 00 Lintang Selatan., dihitung dais meridian Jakarta, termasuk wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Tasikmalaya, Jawa Barat, berada sekitar 350 km. Tenggara Jakarta atau sekitar 150 km dari Bandung ke arah Tenggara. Penelitian ini menitikberatkan pada hubungan antara struktur geologi dengan mineralisasi mangan di daerah penelitian, berdasarkan pemetaan lapangan dan kompilasi data peneliti terdahulu. Morfologi daerah penelitian ini pada umumnya terdiri dari perbukitan dengan punggungan yang sejajar, perbukitan dengan punggungan yang tak beraturan dan perbukitan Icarst. Berurutan dari tua sampai muda stratigrafi daerah ini tersusun oleh: Satuan Tuf (Anggota Genteng Formasi Jampang - Tmjt), Satuan Batugamping Foraminifera (Formasi Kalipucang - TmkI), Satuan Batugamping Pasiran (Anggota Batugamping Formasi Pamutuan - Tmpl), Satuan Batupasir Tufan (Formasi Bentang - Tmbs), Satuan Batuan Terobosan, dan Satuan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang adalah Struktur Perlipatan, Struktur Kekar dan Struktur Sesar. Sistem regangan dan tegasan yang bekerja diperkirakan terjadi pada dua periode (Miosen Akhir) dan melibatkan seluruh satuan batuan kecuali satuan Aluvial. Mineral mangan yang terdapat di daerah ini adalah psilomelan (Ba(H2O)Mn.Mn4O10) dan pirolusit (MnO2), ke dua jenis mangan ini merupakan mangan hidrotermal, dijumpai terperangkap dalam rekahan atau rongga (cavity filling). Pada sisi lain gejala pengayaan supergen, juga tarnpak dengan adanya kristal mangan yang bercampur dengan wad (Mn2O3nH2O). Endapan mangan di daerah Karangnunggal dijumpai di daerah Cihamerung, Nangelasari, Cidadap dan Cisasah, dimana proses pembentukannya dikontrol oleh struktur geologi.