digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2001 TS PP SUBAGIYO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2001 TS PP SUBAGIYO 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP SUBAGIYO 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP SUBAGIYO 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP SUBAGIYO 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP SUBAGIYO 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP SUBAGIYO 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP SUBAGIYO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun kriteria-kriteria yang mendasari alur pikir pengambilan keputusan dalam penentuan pelabuhan hubung internasional Indonesia dengan preferensi variabel-variabel karakteristik terminal kontainer 15 (lima belas) International Hub Port utama di dunia. Metoda analisis yang dipakai adalah Analisis Komponen Utama. Dari data 30 variabel yang dipakai dihasilkan 6 (enam) komponen utama dengan total variansi 94,969%. Dari enam komponen utama tersebut menghasilkan 7 (tujuh) kriteria alur pikir pengambilan keputusan, matrix batasan preferensi dan kurva preferensi score evaluasi dalam penentuan pelabuhan hubung internasional yaitu: Kriteria-1 adalah kapasitas dermaga kontainer, Kriteria-2 adalah kapasitas lapangan penumpukan kontainer, Kriteria-3 adalah karakteristik armada kapal kontainer yang dilayani, Kriteria-4 adalah kapasitas fasilitas penunjang pelabuhan, Kriteria-5 adalah jaringan kerjasama operasional, Kriteria-6 adalah kinerja operasional terminal kontainer dan Kriteria-7 adalah kondisi sosio-ekonomi negara setempat. Dengan menggunakan variabel alami (given) pembentuk kriteria-kriteria tersebut, dilakukan proses seleksi terhadap 5 (lima) pelabuhan alternatif yaitu Tanjung Priok, Balik Papan, Makasar, Bitung dan Kupang. Dari ke-5 pelabuhan tersebut diputuskan Pelabuhan Bitung dipilih sebagai Pelabuhan hubung International Indonesia yang melayani perdagangan eksport/import wilayah Indonesia Timur dari/ke negara-negara utara (Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dll) melalui jalur perdagangan link-utara dengan total score 0,545; sedangkan Pelabuhan Kupang ditunjuk sebagai Pelabuhan hubung International Indonesia yang melayani perdagangan eksport/import dari/ke negara-negara Australia, Selandia Baru, Papua Nugini melalui jalur perdagangan link-selatan dengan total score 0,148. Sedangkan untuk wilayah Indonesia Barat lebi menguntungkan bila tetap menggunakan Singapura sebagai pelabuhan hubung internasionalnya.