digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah Penelitian terbagi menjadi empat satuan geomorfologi yaitu satuan lembah depresional, satuan punggungan gawir Sesar Lembang, satuan lembah torehan, dan satuan punggungan piroklastik. Satuan batuan daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan tidak resmi dari tua ke muda terdiri dari satuan breksi piroklastik, berumur Plistosen Bawah, satuan tuf skoria yang berumur Plistosen Bawah-Atas, satuan lava basalt berumur Plistosen Atas dan satuan tuf lapili yang berumur Holosen. Struktur Geologi yang dijumpai di daerah penelitian berupa Sesar Lembang yang berupa sesar normal yang diperkirakan terbentuk pertama kali pada Plistosen. Studi Infiltrasi lapangan menggunakan metode Infiltrometer single ring. Parameter yang digunakan ada dua, terdiri dari kemiringan lereng serta faktor litologi. Dari hasil proses dan analisis, di dapat kesimpulan bahwa semakin landai lereng kecepatan infiltrasi semakin cepat serta litologi yang mempunyai kecepatan infiltrasi tercepat adalah tanah hasil pelapukan litologi tuf lapili dan yang mempunyai kecepatan infiltrasi terlambat adalah tanah hasil pelapukan litologi breksi vulkanik, perbedaan kecepatan laju infiltrasi diperkirakan disebabkan oleh faktor keseragaman butir, porositas, dan permeabilitas yang berbeda pada setiap tanah pelapukan suatu litologi, dimana pada satuan tuf lapili memiliki sifat material lepas-lepas sehingga lebih mudah dalam melewatkan air. Hasil analisis mata air yang ada di di daerah penelitian memiliki karakter umum diduga memiliki keterkaitan erat dengan curah, dan parameter- arameter yang diukur juga mengindikasikan sistem air tanah yang bersifat lokal, yaitu memiliki imbuhan yang letaknya tidak jauh dari mata air dengan kendali morfologi yang dominan.