Salah satu hal yang menjadi fokus perhatian di berbagai bidang saat ini adalah berkaitan dengan upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Konsep keberlanjutan ini juga dirasakan sangat penting dalam bidang transportasi sebagai salah satu sektor yang mempengaruhi pembangunan suatu wilayah. Penilaian berkelanjutan atau tidaknya sistem transportasi di suatu wilayah didasarkan atas indikator (kriteria) tertentu. Saat ini, belum terdapat indikator baku yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keberlanjutan transportasi tersebut. Kajian ini akan mencoba melihat indikator yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keberlanjutan transportasi dan direfleksikan dalam penerapannya di Kota Soreang. Fokus kajian yang dilakukan ini lebih ditekankan pada keberlanjutan transportasi dalam aspek ekonomi. Hal ini didasari atas terdapatnya orientasi yang berbeda antara negara maju dan negara berkembang dalam memandang pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Konsep pembangunan berkelanjutan pada negara maju cenderung lebih berorientasi kepada kelestarian lingkungan, sedangkan negara berkembang masih berkutat pada pemenuhan kebutuhan dasar, sehingga pertimbangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat masih memiliki prioritas tinggi dibandingkan kelestarian lingkungan. Pertimbangan seperti ini tentunya berlaku pula terhadap sektor transportasi.Transportasi berkelanjutan merupakan pengembangan perkotaan dan sistem transportasinya secara berkelanjutan dalam tiga aspek yaitu lingkungan, ekonomi dan sosial, dengan tidak merugikan generasi yang akan datang. Keberlanjutan transportasi dalam aspek ekonomi adalah transportasi yang terjangkau, beroperasi secara efisien, mampu menyediakan berbagai alternatif pilihan moda transportasi dan mendukung laju pertumbuhan ekonomi dan dapat menjamin pemenuhan biaya transportasi melalui pembebanan ongkos yang layak bagi masyarakat pengguna sarana transportasi. Indikator ekonomi dalam tansportasi perkotaan yang berkelanjutan dilihat berdasarkan 5 kategori utama yaitu karakteristik ekonomi masyarakat, tingkat supply dan demand, tingkat aksesibilitas, tingkat aktivitas transportasi dan biaya transportasi.Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan bahwa kinerja transportasi di Kota Soreang masih belum memiliki kinerja yang baik dan belum terlalu mengarah kepada konsep keberlanjutan. Arahan keberlanjutan dalam sektor ekonomi hanya terlihat dari kemudahan akses ke pusat kegiatan utama (basic services), terdapatnya penggunaan lahan yang bersifat campuran (mixed use), dan peningkatan kondisi perekonomian masyarakat. Sementara itu, kinerja yang masih belum baik terlihat pada buruknya tingkat ketersediaan sarana dan kondisi infrastruktur transportasi yang terdiri atas moda angkutan, jaringan jalan dan terminal.Rekomendasi yang dapat diberikan untuk sistem transportasi di Kota Soreang dalam mewujudkan keberlanjutan dalam aspek ekonomi antara lain bila ditinjau dari aspek ekonomi masyarakat, pemerintah perlu untuk ambil bagian dalam mendukung pertumbuhan sektor industri yang tengah berkembang di Kota Soreang. Bila ditinjau dari ketersediaan sarana dan infrastruktur transportasi yang ada dapat dilakukan dengan pengaturan trayek angkutan, perbaikan jaringan jalan yang rusak dan penataan dan pengaktifan kembali terminal yang ada, sedangkan bila ditinjau dari aspek aksesibilitas, pemerintah perlu konsisten untuk tetap mengarahkan pemanfaatan ruang yang lebih bersifat campuran (mixed use).