digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 satuan geomorfologi yaitu : Satuan Perbukitan Intrusi, Satuan Perbukitan Lipatan, dan Satuan Perbukitan Karst. Sejarah sedimentasi di daerah penelitian dimulai dengan pengendapan Satuan Batupasir pada Eosen Tengah – Akhir dan secara selaras diendapkan Satuan Batulempung di atasnya dan selanjutnya Satuan Batugamping diendapkan hingga Miosen Awal secara selaras. Satuan Andesit yang diinterpretasikan sebagai kubah lava pada Plio-Plistosen menerobos seluruh satuan yang diendapkan sebelumnya, kemudian diendapkan Satuan Aluvial hingga Resen secara tidak selaras terhadap seluruh satuan di bawahnya. Struktur geologi pada daerah penelitian secara umum mengikuti arah NE-SW, yang teramati dari arah jurus lapisan yang ada dan merupakan bagian dari aktifitas tektonik geologi regional Cekungan Barito yang puncaknya terjadi pada Kala Plio – Pleistosen. Di daerah penelitian diinterpretasikan berkembang struktur perlipatan yang diikuti dengan sesar-sesar naik, sesar geser menganan dan mengiri. Satuan pembawa batubara di daerah penelitian adalah Satuan Batulempung. Endapan batubara di daerah penelitian terdapat sebagai sisipan dan dibagi menjadi dua seam yaitu Seam A dan Seam B dengan ketebalan 32 cm hingga 165 cm. Hasil analisis proksimat pada Seam A dan Seam B memberikan nilai kalori batubara di kisaran 5744 - 7451 Cal/gr (adb) termasuk dalam rank batubara High Volatile C Bituminous Coal. Dari perhitungan sumberdaya dengan metode circular USGS untuk Seam A dan Seam B diperoleh jumlah sumberdaya batubara terukur (measured resources) sebesar 2.107.675,777 Ton dan sumberdaya batubara tertunjuk (indicated resources) sebesar 8.092.367,795 Ton.