digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berada di daerah Bukit Serelo dan sekitarnya, termasuk ke dalam Desa Negeri Agung dan Desa Padang Baru, KecamatanMerapi, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan proyeksi UTM (Universal Traverse Mercator), datum WGS 84, zona -48 (102o E – 108o E, Southern Hemisphere), derah penelitian berada pada 348000 m Timur – 353000 m Timur dan 9576000 m Selatan – 9580000 m Selatan. Luas daerah penelitian adalah 20 km2, dapat ditempuh 5 jam perjalanan darat dari kota Palembang dan 45 menit perjalanan darat dari kota Lahat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian, meliputi geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi, dan kemudian dapat ditentukan sejarah geologi daerah penelitian. Pemetaan geologi ini diharapkan bisa memberikan informasi tentang potensi sumber daya, khususnya hidrokarbon dan batubara di daerah ini untuk kemudian bisa diadakan penelitian lebih lanjut. Metode yang dipakai dalam penelitian kali ini meliputi lima tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap studi pendahuluan, tahap penelitian lapangan, tahap analisis dan pengolahan data di laboratorium dan studio serta tahap penulisan skripsi. Geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Sinklin dengan tahapan geomorfik dewasa, Satuan Kubah Lava dengan tahapan geomorfik muda dan Satuan Lembah Aluvial dengan tahapan geomorfologi dewasa. Daerah penelitian dikelompokkan menjadi lima satuan batuan, yaitu Satuan Batulempung, Satuan Batulempung-Batupasir, Satuan Batupasir-Batulempung, Satuan Andesit, dan Satuan Aluvial. Aktivitas tektonik berumur Plio-Pleistosen mengakibatkan terjadinya deformasi di daerah penelitian berupa kehadiran Sinklin Serelo dan Sesar Mendatar Serelo. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada Miosen Tengah dengan diendapkannya Satuan Batulempung pada lingkungan neritik luar-neritik tengah. Kemudian diendapkan secara selaras Satuan Batulempung-Batupasir pada Miosen Tengah sampai Miosen Akhir di lingkungan neritik tengah. Selanjutnya diendapkan secara selaras Satuan Batupasir-Batulempung pada Miosen Akhir sampai Pliosen Awal di lingkungan transisi. Aktivitas tektonik pada periode Plio-Pleistoisen menyebabkan terjadinya deformasi terhadap satuan-satuan yang telah terendapkan sehingga menghasilkan Sinklin Serelo dan Sesar Mendatar Serelo. Selanjutnya terbentuk Satuan Andesit yang berumur Pleistosen. Satuan ini memotong satuansatuan yang terendapkan sebelumnya. Setelah itu terjadi proses erosi yang sangat mempengaruhi morfologi daerah penelitian dan bersamaan dengan proses erosi ini diendapkan Satuan Aluvial sebagai satuan termuda yang proses pengendapannya masih berlangsung sampai saat ini.