digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian terletak di sepanjang lembah Sungai Cimandiri yang terdapat Sesar Cimandiri membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga selatan kota Sukabumi. Keberadaan Sesar Cimandiri dapat diamati dari morfologi berupa kelurusan di sepanjang lembah Sungai Cimandiri. Sedangkan pergeseran (off set) tidak terlihat secara jelas dari morfologi. Dengan memiliki pengetahuan yang tepat tentang tektonik aktif wilayah ini tentunya akan mempermudah memahami potensi kebencanaan gempabumi yang mungkin akan terulang kembali di kemudian hari sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana gempabumi.Untuk menganalisis tektonik aktif Sesar Cimandiri yang akan membuktikan apakah Sesar Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif, dianalisis berdasarkan data morfologi, data geologi lapangan, perhitungan morfometri dan data kegempaan. Data tersebut dibatasi hanya di sepanjang lembah Sungai Cimandiri. Data tersebut akan dianalisis dan saling diintegrasikan untuk membuktikan apakah Sesar Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif.Berdasarkan kenampakan citra landsat, SRTM terlihat bahwa secara umum pola kelurusan sepanjang lembah Cimandiri dapat dibagi menjadi 3 arah kelurusan utama, yaitu : N 85 derajat E dan N 265 derajat E, N 55 derajat E dan N 235 derajat E dan N 135 derajat E dan N 315 derajat E. Sedangkan berdasarkan pengamatan morfologi di lapangan, terlihat pola kelurusan perbukitan sepanjang lembah Cimandiri memperlihatkan 2 pola kelurusan, yaitu pada bagian barat lembah Cimandiri berarah barat-timur dan ke arah timur secara berangsur berubah ke arah barat daya-timur laut. Kelurusan perbukitan triangular facet terdapat pada bagian barat dan timur daerah penelitian.Berdasarkan pengamatan struktur geologi di lapangan ditemukan adanya bukti-bukti struktur penyerta keberadaan sesar Cimandiri di sepanjang lembah Sungai Cimandiri, yaitu gores-garis pada batuan breksi di desa Cibuntu dengan kedudukan bidang sesar N 271 E/ 55 derajat rake 15o, breksi sesar, gawir sesar (scarp), off set batuan, arah kelurusan serta kekar gerus (shear fracture) dan kekar tarik (gash fracture). Berdasarkan analisis tegasan utama yang diperoleh 17 derajat N 31 derajat E, adanya pergeseran relatif (off set) mengiri (sinistral) pada batupasir bagian dari Formasi Cimandiri di Sungai Cirajeg dan pendekatan pemodelan menurut Riedel (1929) dan Skempton (1966), dapat disimpulkan bahwa sesar yang terdapat di sepanjang lembah Cimandiri merupakan sesar mendatar mengiri (sinistral strike slip fault). Untuk analisis tektonik aktif Sesar Cimandiri, penulis menggunakan perhitungan 5 parameter morfometri, yaitu kurva hypsometric, basin asimetri (AF), gradien indek panjang sungai (SL), pegunungan muka (Smf) dan perbandingan lebar dan tinggi lembah (Vf). Berdasarkan hasil perhitungan kurva hypsometric dan bentuk kurva hypsometric, sebagian besar daerah lembah Sungai Cimandiri menunjukkan stadium topografi muda yang mengindikasikan tektonik aktif. Berdasarkan perhitungan AF memperlihatkan bahwa sebagian besar sub basin skala kecil sepanjang lembah Sungai Cimandiri nilainya menjauhi 50. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang lembah Sungai Cimandiri telah mengalami kemiringan tektonik yang mengindikasikan tektonik aktif. Berdasarkan hasil perhitungan nilai SL sebagian nilainya lebih dari 300 yang mengindikasikan tektonik aktif, sedangkan sebagian lagi kurang dari 300 yang terdapat di sepanjang zona Sesar Cimandiri, tetapi tetap mengindikasikan tektonik aktif. Berdasarkan hasil perhitungan Smf pada umumnya menunjukkan nilai yang kecil (kurang dari 2) dan berkisar antara 1,0454 hingga 1,9386. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar daerah lembah Cimandiri menunjukkan pengaruh oleh proses tektonik aktif. Berdasarkan hasil nilai Vf pada pada daerah penelitian berkisar antara 0,1856 hingga 21,6143. Nilai Vf kurang dari 2 menunjukkan lembah berbentuk dalam dan merupakan indikasi tektonik aktif. Sedangkan nilai Vf lebih dari 2 mengindikasikan proses erosi lebih dominan dibandingkan pengangkatan. Meskipun demikian nilai Vf lebih dari 2 ini masih terletak pada zona tektonik aktif, karena merupakan zona lemah yang tersusun oleh batuan relatif lunak, sehingga proses erosi akan lebih intensif. Dengan demikian berdasarkan analisis morfometri, Sesar Cimandiri tergolong sesar aktif. Ditemukannya teras sungai di 7 lokasi sepanjang lembah Sungai Cimandiri mengindikasikan bahwa Sesar Cimandiri berada pada jalur tektonik aktif. Berdasarkan sebaran pusat gempabumi tidak ditemukan pusat gempabumi yang terletak di sepanjang Sesar Cimandiri. Meskipun tidak ditemukan kejadian gempabumi besar di sepanjang Sesar Cimandiri, namun Sesar Cimandiri tetap harus diwaspadai sebagai sesar aktif yang kemungkinan berpotensi untuk bergerak kembali pada masa yang akan datang.