2002 TS PP LUCY ARIANIE 1-COVER.pdf
2002 TS PP LUCY ARIANIE 1-BAB 1.pdf
2002 TS PP LUCY ARIANIE 1-BAB 2.pdf
2002 TS PP LUCY ARIANIE 1-BAB 3.pdf
2002 TS PP LUCY ARIANIE 1-BAB 4.pdf
2002 TS PP LUCY ARIANIE 1-BAB 5.pdf
2002 TS PP LUCY ARIANIE 1-PUSTAKA.pdf
Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 2,5 juta ha dengan jumlah tandan kosong sawit (TKS) yang dihasilkan mencapai 2,85 juta ton berat kering. TKS masih mengandung lignin yaitu polimer fenolik yang berfungsi sebagai perekat antar serat dalam tumbuhan dan memberi nilai kekuatan pada batang sehingga pohon yang tingginya lebih dari 10 meter dapat kokoh berdiri. Di lain pihak, pembuatan perekat fenol formaldehid menggunakan senyawa fenol yang merupakan tunman dari minyak bumi sehingga harganya pun fluktuatif seperti harga minyak dunia. Hal tersebut mendasari tujuan penelitian ini yaitu menentukan sejauh mana lignin dan derivatnya mampu menggantikan fenol dalam pembuatan perekat fenol formaldehid yang diuji coba pada kayu lapis. Teknik penelitian meliputi isolasi lignin dari lindi hitam pulp TKS proses organosolv, sulfonasi lignin, karakterisasi lignin dan lignosulfonat, fraksionasi lignosulfonat dan penentuan distribusi berat molekulnya secara viskometri, aplikasi lignin dan lignosulfonat terhadap fenol formaldehid dengan persentase penggantian fenol 10 - 60 % serta melakukan uji mekanik kekuatan tank perekat. Hasil isolasi lignin dengan asam sulfat 10 % (v/v) pada pH 2 T 60oC dengan variasi pengenceran menghasilkan kondisi optimum isolasi pada perbandingan lindi hitam : air = 1 : 7 dengan perolehan lignin sebanyak 49,60 % dan kemurnian 86,78 %. Spektra UV dan IR lignin hasil isolasi menunjukkan kemiripan yang tinggi dengan spektra UV dan IR lignin standar. Sulfonasi dari 1 g lignin yang dilakukan dengan NaHSO3 pada pH 5 T 100o°C selama 4 jam menghasilkan sekitar 2,55 g lignosulfonat dengan kemurnian mencapai 75,24 %. Spektrum UV dan IR lignosulfonat pun menunjukkan kemiripan dengan spektrum UV dan IR lignosulfonat standar. Fraksionasi lignosulfonat menggunakan sephadex G-100 metode size eclusion chromatography (SEC). Lima fraksi yang didapat dihitung berat molekul relatifnya secara viskometri menghasilkan M = 4389; 5179; 6859; 29.110 dan 35,672. Lignin dan lignosulfonat yang didapat digunakan sebagai binder dengan fenol formaldehid. Hasil uji tank dengan autograph shimadzu pada beban 250 Kgf menghasilkan kekuatan tank untuk 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 % penggantian fenol berturut-turut adalah 62,7 ; 212,9 ; 286,2 ; 304,4 ; 1480 dan 164,6 Kpa. Sedangkan pada penggantian menggunakan lignosulfonat menghasilkan kekuatan tank 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 % penggantian fenol adalah 82,3 ; 226,0 ; 240,4 ; 414,2 ; 419,4 dan 81,0 Kpa. Pada fraksi lignosulfonat berberat molekul diatas 3000 menghasilkan kekuatan tank sebesar 304,4 ; 241,7 ; 171,2; 86,2 ; dan 35,3 Kpa. Sedangkan pada fenol formaldehid standar dihasilkan kekuatan tank sebesar 356,7 Kpa.