digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Beton kekutan tinggi memiliki perilaku fisik yang berbeda dari beton biasa. Beton jenis ini dipandang memiliki tingkat kepadatan yang baik karena volume rongga atau pori sedikit. Pada taraf ini beton memiliki tingkat kekedapan yang tinggi. Tingkat kekedapan beton dinyatakan dengan koefisien permeabelitas. Umumnya beton berkekuatan tinggi memiliki koefisien permeabelitas yang rendah karena beton semakin padat. Studi eksperimental permeabelitas beton kekuatan tinggi, dengan beton dibuat dari bahan alami Indonesia tanpa menyertakan bahan tambahan serta dikombinasi dengan pengaruh waktu pemadatan dengan penggetaran, masing-masing 30, 60 dan 90 detik memperlihatkan koefisien permeabelitas terkecil diperoleh pada beton yang dipadatkan selama 90 detik dengan k = 1,83 x 10 m/det. Pengujian dilakukan menurut standard DIN-I948 sesuai dengan alat yang tersedia dan perhitungan digunakan persamaan Darcy dengan mengambil tebal penetrasi air sebagai referensi. Sebagai perluasan penelitian, dilakukan pengujian absorbsi beton dinyatakan dalam persentase air terserap terhadap berat kering beton. Pengujian dilakukan dengan cara merendam benda uji dalam bejana tertutup dengan variasi tinggi air rendaman, yaitu penuh, 2/3 tinggi dan 1/3 tinggi benda uji. Penurunan muka air dicatat sebagai air yang diserap beton, hasil yang diperoleh adalah : - Absorbsi terkecil : 2.09Z diperoleh pada beton dengan tinggi rendaman 1/3 tinggi dan beton dipadatkan pada penggetaran selama 60 detik. -Absorbsi terbesar : 4.34% diperoleh pada beton dengan tinggi rendaman penuh dan beton dipadatkan pada penggetaran selama 60 detik. Juga dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan terhadap komposisi campuran yang terdapat didalam cetakan benda uji. Hasilnya memperlihatkan penyimpangan yang cukup besar, terutama dalam volume air.