digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem Informasi Manajemen Kejaksaan Republik Indonesia 2 (SIMKARI 2), telah sekitar 1 tahun diterapkan penggunaanya secara wajib di seluruh jajaran Kejaksaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnyalah dilakukan evaluasi ataupun penelitian terhadap penggunaan sistem informasi ini, untuk dapat digunakan dalam perbaikan atau untuk perubahan kebijakan lebih lanjut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh bukti-bukti empiris tentang variabel-variabel yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Kejaksaan Republik Indonesia 2 (SIMKARI 2). Dalam penelitian ini digunakan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (1992) yang pernah digunakan oleh Livari (2005) dalam penelitiannya tentang penerapan sistem informasi secara wajib pada sektor publik dan menambahkan variabel kesukarelaan seperti yang disarankan oleh Hartwick dan Barki (1994) dengan item pengukur dari Adrianto (2007). Adapun metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survei Snowball Sampling. Metoda ini dijalankan dengan membuat dan kemudian mengirimkan kuesioner kepada Kejaksaan Tinggi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang dipilih sebagai daerah sampel yang akan diteruskan kepada berbagai kejaksaan negeri di bawahnya dan kemudian hasilnya disusun dan dianalisis dengan menggunakan metoda Partial Least Square (PLS). Setelah dilakukan analisis terhadap 110 isian kuesioner diperoleh simpulan bahwa perlu diadakan pelatihan kembali atau peningkatan kualitas SIMKARI 2 selain itu kualitas informasi dari SIMKARI 2 sesuai dengan harapan dan dapat meningkatkan kinerja pemakainya, demikian pula pemakai SIMKARI 2 relatif bersedia untuk menyukseskan implementasi SMKARI 2.