Penggunaan baterai Li-ion semakin meningkat seiring perkembangan perangkat elektronik. Selain kecil dan ringan, baterai ini mempunyai kemampuan menyimpan energi listrik lebih besar dibanding baterai jenis lainnya dan dapat diisi ulang, namun di sisi lain menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Polimer elektrolit padat yang dapat terbiodegradasi merupakan solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini. Pembuatan polimer elektrolit dari poli-E–kaprolakton (PCL)-polietilen oksida (PEO) dan garam LiClO4 menggunakan pelarut tetrahidrofuran (THF) telah berhasil dilakukan. Polimer elektrolit PCL/PEO/LiClO4 yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan FTIR, DTA/TGA, analisis mekanik, dan XRD. Spektrum FTIR menunjukkan adanya puncak serapan gugus-gugus fungsi penyusun polimer elektrolit. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan peningkatan komposisi garam LiClO4, stabilitas termal polimer elektrolit meningkat, akan tetapi kekuatan mekaniknya menurun. Data konduktivitas menunjukkan polimer elektrolit dengan kandungan LiClO4 10% memiliki konduktivitas paling optimum.