digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP SYAINAL ABIDIN 1-COVER.pdf


2009 TA PP SYAINAL ABIDIN 1-BAB 1.pdf

2009 TA PP SYAINAL ABIDIN 1-BAB 2.pdf

2009 TA PP SYAINAL ABIDIN 1-BAB 3.pdf

2009 TA PP SYAINAL ABIDIN 1-BAB 4.pdf

2009 TA PP SYAINAL ABIDIN 1-BAB 5.pdf

2009 TA PP SYAINAL ABIDIN 1-PUSTAKA.pdf

Bagian barat Indonesia merupakan wilayah dari batas lempeng antara lempeng Australia dan lempeng Sunda dengan aktivitas seismik yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya subduksi dari lempeng tektonik yang terus berlangsung sampai ke selatan dan timur/tenggara sepanjang Palung Jawa. Pulau Sumatera sangat berpotensi untuk terjadi gempa yang sangat besar. Sedangkan untuk Pulau Jawa, gempa jarang terjadi dan radiusnya pun lebih kecil. Akan tetapi, di Pulau Jawa juga sewaktu-waktu dapat terjadi gempa yang sangat besar, bahkan beberapa ada yang disusul dengan tsunami. Untuk itu masih perlu diselidiki lebih lanjut pola deformasi di Pulau Jawa dan Sumatera. GPS telah banyak digunakan untuk mempelajari dinamika Bumi (geodinamika) seperti yang berkaitan dengan pergerakan sesar-sesar maupun lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya digunakan untuk memprediksi terjadinya gempa bumi atau letusan gunung berapi [Sato and Shimada, 1993 ; Shimada and Imakiire, 1993 ; Segall and Davis, 1997]. Data titik hasil pengamatan GPS di bagian selatan Pulau Sumatera dan bagian barat Pulau Jawa kemudian diolah dengan software ilmiah Bernese, selanjutnya dilakukan perhitungan vektor pergeseran dan nilai parameter regangannya, sehingga dapat dilakukan analisis regangan. Berdasarkan nilai pergeseran dari titik-titik pengamatan, bagian selatan Pulau Sumatera mengalami pergeseran horizontal berkisar 1-6 cm/tahun dominan ke arah timur dan bagian barat Pulau Jawa berkisar 1-5 cm/tahun dominan ke arah tenggara. Berdasarkan hasil pola regangannya, bagian selatan Pulau Sumatera dan bagian barat Jawa dominan mengalami regangan. Deformasi bagian barat Pulau Jawa dipengaruhi oleh aktivitas Sesar Cimandiri dan deformasi di selatan Pulau Sumatera dipengaruhi oleh Sesar Sumatera. Analisis regangan dalam Tugas Akhir ini menganalisis kondisi regangan antara bagian selatan Pulau Sumatera dan bagian barat Pulau Jawa berdasarkan data pengamatan GPS untuk mengidentifikasi pola deformasinya (termasuk parameter regangan) sehingga dapat dilakukan prediksi terhadap posisi dan pergerakan lempeng di Pulau Sumatera dan Jawa pada masa yang akan datang.