digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian dilakukan di DAS Bedadung, Jember. Lokasi penelitian merupakan daerah dataran rendah dengan morfologi agak datar yakni mempunyai ketingggian 0.0-25.0 m D.M.A.L (dari muka air laut). Batuan penyusun lokasi penelitian adalah batuan gunungapi Tuf Argopuro (Qvat), Breksi Argopuro (Qvab) serta endapan Aluvial. Pola aliran sungainya adalah pola aliran sejajar dari arab Utara ke Selatan. Sungai utama yang mengalir di daerah penelitian adalah K. Bedadung dengan beberapa anak sungai kecil yang hanya mempunyai aliran dimusim penghujan. Data primer yang digunakan adalah hasil usahatani tanaman polowijo jagung, kedelai, kacang tanah dan tembakau. Data sekunder yang digunakan meliputi data hidrogeologi dari beberapa sumurbor dan sumur eksplorasi, data nilai transmisibilitas dan permeabilitas dari hasil uji pemompaan menerus, debit optimum sumur berkisar antara 7,71/det sampai 28,5 1/det yang diperoleh dari hasill uji pemompaan bertahap. Data hidrologi diperoleh dari lima (5) stasiun curah hujan yang terdapat di daerah penelitian, sedangkan curah hujan efektif ditentukan dengan metode Rso. evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan metode Penmann. Kebutuhan air tanaman berkisar 1,6 mmJhari - 6,3 mmlhari yang dihitung dengan menggunakan rumus dari Doorenbos dan Pruit, sedangkan kebutuhan air irigasi berkisar 0,0 - 1,3 1/det/ha tanaman. Kualitas airtanah di lokasi penelitian didominsi oleh unsur kalsium walaupun masih sesuai untuk air irigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi hidrologi dan hidrogeologi daerah penelitian maka penggunaan airtanah dengan menggunakan sumurbor yang sesuai dengan debit optimumnya masih mungkin dikembangkan untuk irigasi airtanah pada saat dibutuhkan tanaman. Hasil optimasi menunjukkan bahwa dengan luas laban 30 ha maka diperoleh keuntungan Rp.31,476 juta apabila ditanami kacang tanah, diperoleh keuntungan Rp. 23,275 juta apabila ditanami kacang tanah dan tembakau, dan diperoleh keuntungan Rp. 31,142 juta apabila ditanami kacang tanah, tembakau dan kedelai.