Bermain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam periode perkembangan anak, meliputi dunia fisik, sosial, dan sistem komunikasi. Pendek kata, bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan anak. Kegiatan bermain mempengaruhi perkembangan keenam fokus perkembangan anak, yakni kesadaran diri, emosional, sosial, komunikasi, kognisi, dan keterampilan motorik. Selain itu, bermain juga memiliki kekuatan untuk menggerakkan perkembangan anak. Pada masa anak-anak, bermain merupakan landasan bagi perkembangan mereka karena bermain merupakan bagian dari perkembangan sekaligus sumber energi perkembangan itu sendiri. Pada hakikatnya dalam diri manusia tersimpan hasrat bermain yang tak terhingga kadarnya, oleh karenanya manusia tidak dapat dilepaskan dari masalah bermain. Misalnya kebutuhan akan berkumpul, berkelompok, bersinergi ataupun bersosialisasi, rasanya tidak dapat meninggalkan masalah bermain. Hampir tidak ada perbedaan dari jenjang usia, apakah itu orang dewasa, atau pun anak-anak. Dengan bermain, anak-anak akan mendapatkan berbagai pengalaman, melalui permainan anak-anak juga akan dapat mengekplorasi alam sekitarnya. Sementara orang dewasa membutuhkan daya relaksasi yang tinggi, karena berbagai hamparan permasalah hampir pasti datang dan jarang berhenti. Permainan adalah sarana yang mampu menyapu, dan menjadi solusi tetap dan tepat, karena permainan akan mengambil peran mediasi sekaligus mereduksi stress. Salah satu pola permainan yang mampu memotivasi perkembangan emosi dan intelegensi seseorang adalah pola permainan yang mengasah otak. Selain didapati pada permainan seperti kartu atau teka-teki seperti puzzle, TTS, Sudoku dan Crosswords, namun mayoritas pola permainan jenis ini dapat ditemukan pada permainan papan yang kebanyakan membutuhkan kemampuan berstrategi.