digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP HUALA P. H. S. 1-COVER.pdf


2009 TA PP HUALA P. H. S. 1-BAB 1.pdf

2009 TA PP HUALA P. H. S. 1-BAB 2.pdf

2009 TA PP HUALA P. H. S. 1-BAB 3.pdf

2009 TA PP HUALA P. H. S. 1-BAB 4.pdf

2009 TA PP HUALA P. H. S. 1-BAB 5.pdf

2009 TA PP HUALA P. H. S. 1-BAB 6.pdf

2009 TA PP HUALA P. H. S. 1-PUSTAKA.pdf

Adanya longsoran-longsoran yang terjadi di sekitar daerah PB7S pada 4 kuarter tahun 2007 mengharuskan lereng tersebut perlu diperhatikan. Selain itu area PB7S adalah area yang direncanakan untuk diproduksi mulai tahun 2008. Oleh karena itu diperlukan lereng yang mantap untuk menghindari terjadinya longsoran yang dapat mengganggu baik pada kegiatan lalulintas alat maupun kegiatan pemuatan material saat proses produksi. Call Nicholas,Inc (CNI) tahun 1998 telah merekomendasikan geometri lereng PB7S dengan tinggi lereng tunggal 15 meter dengan sudut bench Face angle (BFA) 650-700, kemiringan lereng interramp 400- 430 dan lebar bench minimum 7,6 meter. Kemudian tahun 2007 CNI bersama XYZ meneliti faktor keamanan lereng tunggal dengan menggunakan FLAC Analysis Numbering untuk elevasi 3565-3680 dengan hasil perhitungan berkisar 1.1. Nilai tersebut masih berpotensi menimbulkan longsoran. Penelitian ini menggunakan Slide 5.0 dan menghasilkan nilai faktor keamanan untuk lereng tunggal elevasi 3565-3680 sekitar 1.068-1.095 dengan geometri yang sama dengan model sebelumnya. Dengan kata lain nilai ini hampir sama dengan nilai faktor keamanan penelitian CNI. Namun berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.378/KPTS/1987 nilai ini masih belum aman dengan asumsi faktor keamanan minimum yang digunakan 1.2-1.4 untuk lereng antar interramp (lereng keseluruhan area PB7S). Penelitian ini menghasilkan geometri lereng PB7S dengan tinggi jenjang 15 meter dengan sudut bench face angle (BFA) 600 dan lebar bench lereng tunggal 7.6-12 meter interramp slope angle 430, overall angle khusus area PB7S 410, lebar haul road 20-30 meter, dan tinggi interramp 210 meter.