2009 TA PP FITRI SETYA MUKTI NINGSIH 1.pdf
Wilayah Indonesia bagian timur merupakan zona tektonik yang kompleks sebagai akibat dari tumbukan tiga lempeng utama yang ada di bumi kita, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Australia, dan Lempeng Pasifik. Pada skala yang rinci dapat dilihat adanya tumbukan antara blok Sunda bagian tenggara dengan blok Sula yang membentuk pulau Sulawesi sekarang ini. Akibat tumbukan tersebut di antaranya terbentuk Sesar Palu Koro, Sesar Matano dan subduksi di bawah lengan utara Sulawesi.
Aktivitas tektonik regional ini mengakibatkan daerah ini menjadi wilayah dengan zona tektonik aktif yang sangat rawan terhadap bencana gempa bumi. Studi dan evaluasi mengenai bahaya bencana gempa bumi perlu dilakukan. Studi yang dilakukan di sini menggunakan data sumber gempa, sesar dan subduksi dan metoda Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA).
Peta hazard seismik pada kota-kota besar di pulau Sulawesi yang dihasilkan menunjukkan bahwa Palu memiliki nilai PGA terbesar, kemudian disusul Gorontalo dan Manado, dan semakin berkurang ke arah selatan pulau Sulawesi. Efek dominan hazard seismik pada kota-kota besar di Pulau Sulawesi yang berasal dari gempa yaitu kota Manado, Makassar, Kendari, dan Mamuju dan yang berasal dari sumber sesar adalah kota Palu dan Gorontalo.