2009 TA PP FIRMAN SUNU WIBOWO 1-COVER.pdf
2009 TA PP FIRMAN SUNU WIBOWO 1-BAB 1.pdf
2009 TA PP FIRMAN SUNU WIBOWO 1-BAB 2.pdf
2009 TA PP FIRMAN SUNU WIBOWO 1-BAB 3.pdf
2009 TA PP FIRMAN SUNU WIBOWO 1-BAB 4.pdf
2009 TA PP FIRMAN SUNU WIBOWO 1-BAB 5.pdf
2009 TA PP FIRMAN SUNU WIBOWO 1-PUSTAKA.pdf
Selama ini pendefinisian chart datum di Indonesia menggunakan sembilan komponen pasut utama (M2, S2, N2, K2, K1, O1, P1, M4, dan MS4) yang diperoleh dengan menggunakan metoda Admiralty yang diadopsi sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Kenyataannya adalah komponen-komponen gaya pembangkit pasut yang sudah diketahui adalah lebih dari 300 komponen. Dalam tugas akhir ini dikaji sembilan komponen tersebut sejauh mana pengaruhnya terhadap penentuan chart datum di Indonesia yang memiliki karakteristik perairan yang beragam.
Untuk mengetahui pengaruh komponen-komponen pasut tersebut hal-hal yang dilakukan adalah mencari komponen pasut yang dominan, setelah mengetahui mana komponen pasut dominan maka ditentukan chart datum sesuai dengan standar IHO (Organisasi Hidrografi Internasional). Chart datum yang sudah didefinisikan kemudian diuji dengan chart datum hasil hitungan dan diuji dengan nilai air rendah hasil prediksi.
Hasil dari pengujian adalah chart datum yang sudah didefinisikan dapat digunakan untuk perairan di Indonesia, chart datum tersebut identik dengan penentuan chart datum menggunakan cara yang direkomendasikan IHO di antara lima komponen dan enam komponen. Penentuan chart datum di Indonesia menggunakan paling sedikit lima komponen pasut. Kesimpulan akhir yang dapat diambil adalah terdapat lima komponen pasut dominan mempengaruhi penentuan chart datum yaitu komponen M2, K1, S2, O1, dan P1.