PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian karet di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1998 dan terus berkembang hingga kini. Pada tahun 2007, PT XYZ memutuskan pendirian pabrik barunya di Tanjung Bintan, Lampung sekaligus sebagai anak perusahaannya yang pertama. Pabrik baru ini ditujukan untuk mengembangkan operasi core business-nya di Indonesia. Untuk membiayai kegiatan investasinya, PT PT XYZ telah menggunakan sebagian besar modalnya dari hutang. Tingginya tingkat hutang berarti memperbesar risiko keuangan perusahaan saat ini.Penggunaan hutang yang terlalu agresif menyebabkan kekhawatiran manajemen dan pemegang saham dalam menyikapi kondisi yang sedang terjadi. Perkembangan ekonomi saat ini masih dibayangi oleh ketidakpastian dan ancaman resesi ekonomi secara global. Selain itu, tingginya harga komoditas dan energi menyebabkan tingkat inflasi meningkat hampir di seluruh negara. Kondisi ini memberikan dampak pada risiko melemahnya daya beli konsumen sehingga permintaan produk berbahan baku karet akan menurun. Jika hal tersebut terjadi secara berkelanjutan akan mempengaruhi prospek bisnis PT Raberindo Pratama di masa datang.Dari hasil analisis, diketahui bahwa PT PT XYZ belum memiliki strategi keputusan pembiayaan yang dapat memaksimalkan nilai investasi itu sendiri. Hal ini tercermin dari struktur modal perusahaan yang hanya berdasarkan kebutuhan kekurangan pendanaan awal kegiatan investasinya. Keputusan pembiayaan dipengaruhi oleh fleksibilitas, risiko, pendapatan, kontrol, waktu, dan lainnya. Penetapan struktur modal optimal dapat mendukung kelangsungan investasi perusahaan saat ini sekaligus memaksimalkan nilai perusahaan.Solusi yang ditawarkan adalah melakukan strategi keputusan pembiayaan yang lebih terencana. Hal tersebut tetap mempertimbangkan manfaat, biaya, dan faktor lainnya. Struktur modal yang diusulkan diharapkan dapat menjadi struktur modal yang optimal bagi perusahaan dalam upayanya memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan para pemegang saham