2009 TS PP SIENA HALIM 1-COVER.pdf
2009 TS PP SIENA HALIM 1-BAB 1.pdf
2009 TS PP SIENA HALIM 1-BAB 2.pdf
2009 TS PP SIENA HALIM 1-BAB 3.pdf
2009 TS PP SIENA HALIM 1-BAB 4.pdf
2009 TS PP SIENA HALIM 1-BAB 5.pdf
2009 TS PP SIENA HALIM 1-BAB 6.pdf
2009 TS PP SIENA HALIM 1-PUSTAKA.pdf
Berlarut-larutnya krisis yang terjadi di negeri ini telah memicu dampak pada berbagai bidang termasuk salah satunya adalah sektor usaha. Banyak perusahaan berskala besar terpaksa harus gulung tikar dan merumahkan karyawannya. Di tengah kondisi demikian sektor Usaha Kecil Menengah justru menunjukkan geliat yang positif dan mampu bertahan terhadap badai krisis tersebut. Selain itu sektor Usaha Kecil Menengah telah menjadi katup pengaman sosial ekonomi masyarakat yang dapat menyerap cukup banyak tenaga kerja dan juga dapat membantu mewujudkan struktur perekonomian yang seimbang, berkembang dan berkeadilan.Berkenaan dengan hal tersebut serta sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, pada tahun 2001 Pemerintah Kota Bandung menggulirkan dana Kredit Program Barokah yang merupakan suatu wujud keinginan dalam upaya menanggulangi dampak krisis ekonomi dan meningkatkan kemampuan permodalan terutama yang ditujukan untuk masyarakat yang menjalankan kegiatan usaha ekonomi produktif, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki sepatutnya dapat dikembangkan dan diberdayakan dalam kerangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Penelitian ini bertujuan membangun model pengelolaan Kredit Program Barokah yang berkelanjutan guna menunjang peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, serta memberikan skenario dan pilihan-pilihan kebijakan pengelolaan Kredit Program Barokah yang bisa dilakukan.Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah System Dynamics. Kajian ini memfokuskan pada keterkaitan antara pelaksanaan Kredit Program Barokah dengan upaya meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya para UKM nasabah Kredit Program Barokah. Perilaku model merupakan acuan dalam penyusunan rancangan kebijakan yang akan dilakukan terhadap struktur model tersebut. Kemudian beberapa skenario kebijakan disimulasikan untuk mendapatkan pilihan kebijakan yang sesuai dan memberikan kemungkinan hasil yang lebih baik.Hasil simulasi menunjukkan, dengan keadaan yang ada sekarang, perilaku indikator-indikator yang ditunjukkan memperlihatkan kondisi yang belum sesuai dengan harapan. Jika dilakukan serangkaian intervensi kebijakan, secara umum kebijakan penguatan modal belumlah mencukupi dan perlu diiringi dengan kebijakan pendukung lainnya seperti meningkatkan kualitas moral dan pendidikan (SDM) nasabah, meningkatkan pemasaran produk UKM, peningkatan pengawasan dan pembinaan, serta penambahan bagi hasil tim teknis kepada modal barokah yang menunjukkan kondisi yang lebih baik pada berbagai indikator, selain itu kebijakan tersebut perlu dilaksanakan secara bersamaan karena masing-masing kebijakan memiliki dampak yang berbeda dan akan saling melengkapi apabila dilaksanakan secara simultan.