2007 TA PP ROSA SANJAYA PICESA 1-COVER.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP ROSA SANJAYA PICESA 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP ROSA SANJAYA PICESA 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP ROSA SANJAYA PICESA 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP ROSA SANJAYA PICESA 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP ROSA SANJAYA PICESA 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP ROSA SANJAYA PICESA 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP ROSA SANJAYA PICESA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia
Dalam tugas akhir ini, penelitian tentang estimasi kanal untuk sistem Worldwide Interoperability for Microwave Access-Orthogonal Frequency Divison Multiplexing (WiMAX OFDM) menurut standard IEEE 802.16-2004 dilakukan melihat kondisi kanal yang frequency-selective dan dipengaruhi multipath fading sehingga membatasi laju data. Estimasi kanal dilakukan dengan menganggap bahwa respon impuls kanal lebih panjang dari pada cyclic prefix (CP). Estimasi yang dilakukan merupakan deteksi koheren yaitu mengirimkan sejumlah simbol referensi yang berupa simbol-simbol pilot kedalam data yang dikirimkan. Teknik estimasi kanal yang digunakan adalah teknik estimasi berdasarkan pola pengaturan simbol pilot. Pengaturan ini bisa dilakukan dengan cara menyisipkan simbol referensi pada setiap frekuensi subcarrier dari sistem WiMAX OFDM dalam rentang waktu tertentu secara periodik, pola ini disebut dengan pilot tipe comb, atau bisa juga dilakukan dengan cara menyisipkan simbol-simbol referensi pada frekuensi subcarrier sistem WiMAX OFDM dengan rentang frekuensi tertentu dan semua simbol subcarrier tersebut digunakan sebagai simbol pilot, pola ini disebut dengan pilot tipe blok. Simbol-simbol pilot ini dibangkitkan oleh Pseudo Random Binary Sequence (PRBS).Estimasi kanal dengan pola pilot tipe blok dilakukan dengan mengukur kinerja BER estimasi berdasarkan perbandingan jumlah frekuensi subcarrier pilot dan jumlah frekuensi subcarrier data. Sedangkan estimasi kanal dengan pola pilot tipe comb dilakukan dengan mengukur kinerja BER estimasi berdasarkan perbandingan jumlah simbol pilot yang disisipkan kedalam simbol data yang dikirimkan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah frekuensi subcarrier yang digunakan sebagai subcarrier pilot, kinerja BER semakin menurun. Begitu juga pada estimasi pilot tipe comb, semakin banyak simbol pilot yang disisipkan di dalam simbol data, kinerja BER semakin buruk. Hal ini menunjukkan adanya loss SNR pada penambahan jumlah subcarrier pilot dan jumlah simbol pilot yang disisipkan. Metoda-metoda yang digunakan untuk mengukur kinerja estimasi kanal ini adalah metoda estimasi linear, metoda MSE dan teknik interpolasi pada domain waktu dan frekuensi. Estimasi juga dilakukan untuk melihat pengaruh frekuensi Doppler pada kanal Rayleigh. Pergeseran Doppler akibat perbedaan frekuensi penerimaan dan frekuensi pengiriman juga mempengaruhi kinerja BER.Estimasi kanal penting dilakukan dalam suatu sistem komunikasi dengan kondisi kanal yang dipengaruhi multipath fading, dengan hasil estimasi ini, maka kondisi sesaat kanal bisa diketahui sehingga suatu prediktor kanal bisa dimanfaatkan untuk memberikan feedback kepada transmitter WiMAX agar menentukan level modulasi apa yang paling sesuai untuk pengiriman informasi data berikutnya. Pemilihan level modulasi yang tepat, akan memberikan kinerja sistem yang baik. Dalam simulasi telah dibandingkan kinerja setiap skema modulasi (BPSK, QPSK, 16-QAM dan 64-QAM) yang digunakan dalam sistem WiMAX OFDM. Simulasi menunjukkan bahwa skema modulasi BPSK memberikan BER estimasi terbaik dibandingkan skema modulasi yang lainnya pada kondisi kanal AWGN dan kanal Rayleigh fading.