2008 TA PP RAHMAT NICHOL FAUZEN 1-COVER.pdf
2008 TA PP RAHMAT NICHOL FAUZEN 1-BAB 1.pdf
2008 TA PP RAHMAT NICHOL FAUZEN 1-BAB 2.pdf
2008 TA PP RAHMAT NICHOL FAUZEN 1-BAB 3.pdf
2008 TA PP RAHMAT NICHOL FAUZEN 1-BAB 4.pdf
2008 TA PP RAHMAT NICHOL FAUZEN 1-BAB 5.pdf
2008 TA PP RAHMAT NICHOL FAUZEN 1-BAB 6.pdf
2008 TA PP RAHMAT NICHOL FAUZEN 1-PUSTAKA.pdf
Penggunaan bahan bakar alternatif bagi kendaraan bermotor perlu dikembangkan seiring dengan menipisnya cadangan minyak bumi dunia. Salah satunya adalah penggunaan Vi-Gas, yaitu bahan bakar gas untuk kendaraan bermotor yang merupakan reformulasi dari LPG (Liquified Petroleum Gas). Hingga saat ini, Vi-Gas lebih banyak diaplikasikan pada motor bensin. Namun, aplikasinya terhadap motor diesel juga memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Permasalahannya terletak pada temperatur nyala sendiri (autoignition) Vi-Gas yang tinggi dan ignition delay period-nya yang panjang sehingga pengaplikasiannya tetap memerlukan solar sebagai penyala awal (pilot igniters). Untuk itu, diperlukan penerapan suatu sistem kontrol yang mengatur timing dan jumlah injeksi Vi-Gas yang disesuaikan dengan sistem injeksi solar yang sebelumnya telah terdapat pada motor.Sistem kontrol yang digunakan bekerja secara elektronik dengan menggunakan PLC sebagai unit pengolah datanya. PLC menerima input data operasi kondisi motor dari sensor dan kemudian mengirimkan sinyal aktuasi pada injektor. Penelitian dilakukan pada motor diesel empat silinder dengan kapasitas 2446 cc. Pengujian diperlukan untuk mengetahui pemetaan hubungan komposisi solar dan Vi-Gas yang tepat pada putaran dan beban tertentu dengan memperhatikan fenomena yang terjadi pada motor seperti knocking dan pre-ignition. Persentase Vi-Gas cenderung dapat diatur semakin tinggi dengan pertambahan beban dengan jumlah solar yang dipertahankan minimum. Akan tetapi, seiring dengan meningkatnya putaran, persentase Vi-Gas cenderung berkurang. Komposisi Vi-Gas tertinggi dalam bahan bakar ganda ini mencapai 90 %.