2009 TA PP NOVITA BUDI LESTARI 1-ABSTRAK.pdf
2009 TA PP NOVITA BUDI LESTARI 1-BAB 1.pdf
2009 TA PP NOVITA BUDI LESTARI 1-BAB 2.pdf
2009 TA PP NOVITA BUDI LESTARI 1-BAB 3.pdf
2009 TA PP NOVITA BUDI LESTARI 1-BAB 4.pdf
2009 TA PP NOVITA BUDI LESTARI 1-BAB 5.pdf
Metode gelombang permukaan sering digunakan untuk memetakan variasi kecepatan gelombang geser dari tanah terhadap kedalaman. Namun, pengukuran medan gelombang seismik kadang-kadang mengandung gelombang yang merugikan seperti moda tinggi gelombang permukaan, gelombang badan, dan ambient noise. Gelombang ini dapat mempengaruhi hasil analisis jika tidak ditangani dengan baik. Usaha untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dalam interpretasi profil Vs sebagai hasil ambiguitas dalam karakteristik dispersi, metode multichannel digunakan dalam Tugas Akhir ini untuk mengetahui struktur perkerasan jalan di PU Cikampek. Metode MASW berasal dari pendekatan eksplorasi seismik tradisional yang menggunakan multiple receivers (12 atau lebih) yang ditempatkan sepanjang garis lurus. Keuntungan utamanya adalah kemampuannya mengenali jenis gelombang seismik yang berbeda berdasarkan pada karakteristik penyebaran gelombang seperti kecepatan dan peluruhan. Metode MASW menggunakan kemampuan ini untuk membedakan moda fundamental gelombang Rayleigh dari macam-macam gelombang permukaan yang lain dan gelombang badan dibangkitkan tidak hanya dari sumber seismik tapi juga dari kondisi lingkungan sekitarnya. Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian untuk mengetahui struktur perkerasan jalan dengan menggunakan sinyal-sinyal gelombang Rayleigh. Gelombang Rayleigh merupakan salah satu jenis dari gelombang permukaan yang baik digunakan untuk mengidentifikasi struktur perlapisan bumi berdasarkan kecepatan gelombang geser (Vs) terhadap kedalaman (h). Metode MASW telah mempunyai peran besar dalam menentukan profil tanah. Pada tugas akhir ini pengambilan data dilakukan di PU Cikampek menggunakan active method dengan near offset 2 meter. Data tersebut diolah menggunakan proses inversi dalam software SWAN untuk mendapatkan kecepatan gelombang geser (Vs) sebagai fungsi kedalaman. Pada lintasan ini diindikasikan lapisan aspalnya cukup keras, karena memiliki kecepatan gelombang geser 273 m/s.