2009 TA PP MOHAMMAD RIZAL 1-COVER.pdf
2009 TA PP MOHAMMAD RIZAL 1-BAB 1.pdf
2009 TA PP MOHAMMAD RIZAL 1-BAB 2.pdf
2009 TA PP MOHAMMAD RIZAL 1-BAB 3.pdf
2009 TA PP MOHAMMAD RIZAL 1-BAB 4.pdf
2009 TA PP MOHAMMAD RIZAL 1-BAB 5.pdf
2009 TA PP MOHAMMAD RIZAL 1-PUSTAKA.pdf
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok manusia dan merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan karakteristik kesehatan ini, pemerintah wajib menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ini hadir melalui konsep otonomi daerah dan desentralisasi yang mendekatkan pelayanan dengan kebutuhan masyarakat sehingga pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam pengelolaannya. Namun pemerintah daerah juga memiliki kemampuan beragam dalam penyediaan pelayanan kesehatan, sehingga dapat mengakibatkan ketidakmerataan penyediaan pelayanan kesehatan. Studi ini ingin mencoba mempelajari bagaimana pencapaian kinerja pelayanan kesehatan dalam wilayah serta mempelajari pola keterkaitannya terhadap derajat kesehatan sebagai indikator tingkat kesejahteraan.Hasil studi kasus di Wilayah Bekasi tahun 2006 menunjukan kinerja dan derajat kesehatan ini belum merata antar kecamatan, namun secara umum rata-rata pelayanan kesehatan oleh sarana kesehatan sudah melebihi standar minimal pelayanan. selain itu hasil temuan studi juga menunjukan kecamatan-kecamatan di Kota Bekasi memiliki akses pelayanan kesehatan yang lebih dekat dibanding dengan di Kabupaten Bekasi. Sebagian besar kecamatan di Wilayah Bekasi juga memiliki akses yang mudah terhadap sarana kesehatan. Kemudian temuan lain berdasarkan hasil analisis korelasi juga didapatkan bahwa kinerja pelayanan kesehatan ternyata berpengaruh negatif terhadap angka kematian. Hal ini menunjukan semakin meningkat kinerja pelayanan kesehatan di Wilayah Bekasi maka akan menurunkan angka kematian sehingga pencapaian derajat kesehatan juga akan semakin meningkat.