2008 TA PP KURNIAWAN ANDY PRASETYO 1-COVER.pdf
2008 TA PP KURNIAWAN ANDY PRASETYO 1-BAB1.pdf
2008 TA PP KURNIAWAN ANDY PRASETYO 1-BAB2.pdf
2008 TA PP KURNIAWAN ANDY PRASETYO 1-BAB3.pdf
2008 TA PP KURNIAWAN ANDY PRASETYO 1-BAB4 A.pdf
2008 TA PP KURNIAWAN ANDY PRASETYO 1-BAB4 B.pdf
2008 TA PP KURNIAWAN ANDY PRASETYO 1-BAB5.pdf
2008 TA PP KURNIAWAN ANDY PRASETYO 1-PUSTAKA.pdf
Salah satu bagian dari proses produksi biodiesel adalah pemurnian metil ester hasil reaksi transesterifikasi menjadi biodiesel. Saat ini, metode yang umum digunakan dalam pemurnian biodiesel adalah pencucian dengan menggunakan air. Metode ini memiliki beberapa kelemahan karena waktu dan biaya operasi masih cukup besar. Alternatif proses pemurnian biodiesel yang sedang dikembangkan adalah pemurnian dengan metode adsorpsi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pengaktifan montomrillonite terhadap kualitas biodiesel hasil pemurnian serta tingkat keefektifan pemurnian dengan metode adsorpsi dibandingkan metode tipikal pemurnian biodiesel, yaitu pencucian dengan air. Penelitian ini terbatas pada pemurnian biodiesel yang berbahan baku minyak kelapa sawit dengan menggunakan adsorben berupa bentonite alam dari daerah Bogor. Penelitian ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu pembuatan adsorben, pembuatan metil ester, pemurnian metal ester menjadi biodiesel dan analisa mutu biodiesel. Berdasarkan kurva karakteristik adsorpsi untuk tiap jenis adsorben selanjutnya ditentukan adsorben yang memiliki kinerja paling optimum.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diketahui bahwa montmorillonite yang diaktifkan dengan metode pengasaman dilanjutkan dengan pilarisasi memberikan kinerja pemurnian yang paling bagus pada pemakaian adsorben sebesar 1% dari massa biodiesel yang dimurnikan. Metode adsorpsi menggunakan montmorillonite tanpa aktivasi pada pemakaian adsorben sebanyak 2% menjadi pilihan proses pemurnian yang paling ekonomis jika dibandingkan dengan proses pemurnian biodiesel metode lainnya.