1991 TS PP IRZAN ROSNIM DJAAFAR 1-COVER.pdf
1991 TS PP IRZAN ROSNIM DJAAFAR 1-BAB 1.pdf
1991 TS PP IRZAN ROSNIM DJAAFAR 1-BAB 2.pdf
1991 TS PP IRZAN ROSNIM DJAAFAR 1-BAB 3.pdf
1991 TS PP IRZAN ROSNIM DJAAFAR 1-BAB 4.pdf
1991 TS PP IRZAN ROSNIM DJAAFAR 1-BAB 5.pdf
1991 TS PP IRZAN ROSNIM DJAAFAR 1-PUSTAKA.pdf
Penisilin asilase adalah suatu enzim yang dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis benzil penisilin (penisilin G) menjadi asam 6-aminopenisilanat (6-APA) dan asam fenilasetat. Enzim ini dihasilkan secara intraselular dari Escherichia call B-130 yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi dan Teknologi Fermentasi Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung. Penelitian ini merupakan kajian awal untuk peningkatan stabilitas enzim dengan teknik amobilisasi menggunakan berbagai bahan pendukung polimer bagi proses biokonversi penisilin G menjadi 6-APA. Pengujian aktivitas dilakukan dengan metode PDAB yang dikembangkan oleh Kornfeld dengan menggunakan penisilin G sebagai substrat. Kadar protein ditentukan dengan menggunakan metode Lowry dimana standar yang digunakan adalah bovin serum albumin (BSA). Karakterisasi enzim meliputi penentuan pH dan temperatur serta tetapan Michaelis-Menten baik untuk enzim . bebas maupun enzim amobil. Nilai pH dan temperatur optimum untuk enzim bebas adalah 7,5 dan 37oC, sedangkan untuk enzim amobil dengan bahan pendukung K-carrageenan; Ca-alginat; Poliakrilamida masing-masing adalah 7,5 danC; 8,0 dan 37oC; 7,5 dan 37o-40oC. Nilai Km untuk enzim bebas yaitu 4,8 mM, sedangkan untuk enzim amobil dengan bahan pendukung K-carrageenan; Ca-alginat; dan Poliakrilamida masing-masing adalah 14,9 mM; 7,2 mM; dan 7,8 mM. Dari hasil penelitian, ditunjukkan bahwa enzim amobil lebih stabil dibandingkan dengan enzim bebas terhadap waktu penyimpanan, disamping itu enzim amobil dapat dipakai berulangkali. Sedangkan enzim amobil dengan bahan pendukung Poliakrilamida relatif lebih stabil dibandingkan bahan pendukung yang lain.