digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TS PP INDRO PRASETYO 1-COVER.pdf


2009 TS PP INDRO PRASETYO 1-BAB 1.pdf

2009 TS PP INDRO PRASETYO 1-BAB 2.pdf

2009 TS PP INDRO PRASETYO 1-BAB 3.pdf

2009 TS PP INDRO PRASETYO 1-BAB 4.pdf

2009 TS PP INDRO PRASETYO 1-BAB 5.pdf

2009 TS PP INDRO PRASETYO 1-BAB 6.pdf

2009 TS PP INDRO PRASETYO 1-PUSTAKA.pdf

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) merupakan salah satu program yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui perbaikan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan infrastruktur perdesaan. Salah satu pendekatan Program ini adalah pendekatan partisipatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat perdesaan dengan adanya pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif; melihat manfaat yang dinikmati masyarakat dari pembangunan infrastruktur perdesaan; mengukur dan memberi penilaian besaran pengaruh partisipasi masyarakat pada Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Walaupun demikian hasil pembangunan infrastruktur belum seperti yang diharapkan. Kemiskinan masih menjadi permasalahan yang belum bisa diatasi sampai saat ini. Realitasnya, tingkat kemiskinan belum menunjukkan penurunan yang signifikan bahkan ada kecenderungan untuk terus meningkat.Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa terdapat sesuatu yang perlu cermati dan dikaji ulang terhadap strategi, kebijakan dan progam penanggulangan kemiskinan. Penelitian ini ditujukan untuk memahami bagaimana partisipasi masyarakat dilakukan melalui PPIP dan permasalahan apa yang terjadi di lapangan dengan studi implementasi PPIP di Desa Tonjong Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Pertanyaan yang diangkat menjadi fokus penelitian adalah : (1) Seberapa besar pengaruh pendekatan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan infrastruktur terhadap peningkatan kesejahteraan? (2) Bagaimana penerapan pendekatan partisipasi masyarakat dilaksanakan dalam Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ? (3) Apa manfaat yang dirasakan masyarakat dengan adanya Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan tahun 2007 ?Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan metode integratif (Mixed Methods Approaches) yaitu metode penelitian yang menggunakan gabungan metode kuantitatif deskriptif dan metode kualitatif. Analisis kuantitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis data-data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden di Desa Tonjong yang berdomisili di 3 wilayah yakni 1.Dusun Bantarhenca; 2.Dusun Tonjong; 3.Dusun Parung cabok. Data kuantitatif yang di analisa adalah data-data variabel partisipasi (X) yang terdiri dari tahap persiapan (X1), tahap perencanaan (X2), tahap pelaksanaan (X3) dan variabel kesejahteraan (Y). Untuk analisis data kuantitatif tersebut dipergunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan software SPPS dan Exel. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data-data primer dan data-data sekunder yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi. Analisis integratif digunakan untuk menggabungkan hasil analisis dari analisis yang dibuat dengan pendekatan kuantitatif (deskriptif dan analisis jalur / path analisys) dan pendekatan kualitatif (deskriptif dan teks tematik atau image analisis), dari kedua jenis hasil analisis selanjutnya dilakukan interpretasi atau dilakukan penafsiran terhadap kedua jenis analisis tersebut.Hasil dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program masih rendah dan partisipasi msyarakat dilaksanakan baru dalam tahap pemberitahuan/penyampaian informasi program kepada masyarakat sementara masyarakat tidak dapat memberikan usulan-usulan rencana pembangunan dikarenakan adanya mekanisme usulan pembangunan yang akan dilaksanakan Desa Tonjong mengacu pada hasil musrenbang, waktu pelaksanaan yang sangat terbatas yaitu hanya 2 bulan yaitu nopember dan desember 2007 hal ini tekait dengan mekanisme pembiayaan yang membatasi pengelolaan APBN terbatas waktunya hingga akhir tahun, dan adanya intensitas pendampingan oleh pemerintah dan konsultan kurang optimal. (2) setelah dilakukan analisis dengan pendekatan kualntitatif didapat secara parsial terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara indikator-indikator partisipasi masyarakat terhadap kesejahteraan masyarakat; namum secara simultan pelaksanaan pembangunan dengan melakukan pendekatan partisipatif akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan dengan nilai 30,4 % , sedangkan nilai pengaruh dari variabel lainnya terhadap kesejahteraan masyarakat diluar penelitian ini adalah 69,4 hal ini berarti bahwa pendekatan pembangunan dengan partisipasi memberikan kontribusi yang kecil dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, hal ini dipengaruhi karena masih ada variabel lain yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan.