digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



2007 IMMANUEL KELIK PURNOMO SUNUGRAHADI -BAB 2
Terbatas  Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 IMMANUEL KELIK PURNOMO SUNUGRAHADI -BAB 3
Terbatas  Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 IMMANUEL KELIK PURNOMO SUNUGRAHADI -BAB 4
Terbatas  Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 IMMANUEL KELIK PURNOMO SUNUGRAHADI -BAB 5
Terbatas  Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan


Proses karburisasi padat merupakan proses perlakuan permukaan yang cocok dilakukan di Indonesia. Namun kekonsistenan dalam hal kandungan karbon di permukaan produk sulit untuk dikontrol dan BaCO3 yang umum digunakan sebagai energizer tidak ramah lingkungan dalam hal pembuangan limbahnya. Penelitian ini ditujukan untuk melihat kekonsistenan proses karburisasi padat dan kemungkinan penggantian energizer BaCO3 oleh arang tulang. Proses karburisasi padat dilakukan dengan menggunakan tiga metode yang setiap prosesnya dijaga agar sama dan identik dalam setiap perlakuannya, metode yang digunakan adalah, karburisasi dengan menggunakan arang batok tanpa penambahan energizer, karburisasi dengan campuran arang batok dan 10% BaCO3, serta karburisasi dengan campuran arang batok dan 10% arang tulang. Proses karburisasi padat dilakukan pada temperatur 9000C selama 2 jam yang dilanjutkan dengan pendinginan tungku. Proses pengerasannya dilakukan dengan flame hardening dengan pendinginan cepat dalam media pendingin air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar deviasi rata-rata dari nilai kekerasan hasil proses karburisasi tanpa energizer adalah sebesar 5,6%, standar deviasi dengan penambahan BaCO3 6% dan standar deviasi dengan penambahan 10% arang tulang 3,2%. Standar deviasi yang kecil membuktikan proses ini memberikan kandungan karbon di permukaan yang cukup konsisten. Nilai ECD dan diagram yang memetakan nilai-nilai kekerasan antara proses karburisasi yang menggunakan BaCO3 dengan proses karburisasi menggunakan arang tulang ternyata hanya berbeda sedikit, hal ini menyimpulkan bahwa arang tulang dapat digunakan sebagai energizer menggantikan BaCO3.