digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengobatan secara tradisional oleh suatu etnis di Indonesia perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efikasi dan keamanannya. Daun jawer kotok (Coleus scutellarioides L. Benth.) digunakan oleh etnis Kampung Naga khususnya sebagai obat bareuh (bengkak) dengan pemakaian secara lokal. Studi etnofarmakologi dilakukan dengan diskusi kelompok terfokus pada tumbuhan jawer kotok dan wawancara semiterstruktur dengan model pertanyaan terbuka kepada narasumber. Uji aktivitas antiradang dilakukan menggunakan metode inhibisi pembentukan radang pada kaki tikus Wistar jantan yang diinduksi lambdakaragenan. Pemakaian lokal perasan daun jawer kotok (bentuk sediaan sesuai dengan Kampung Naga) menunjukkan aktivitas antiradang yang berbeda bermakna (p < 0,05) terhadap kontrol pada menit ke-240, 300, dan 360 setelah diinduksi lambda-karagenan (pada menit ke-60, 120, dan 180 menit setelah pemakaian lokal perasan daun jawer kotok pada kaki tikus) dengan persentase radang 40,14%, 39,81%, 37,74% dan persentase penurunan radang 14,09%, 12,71%, 15,70%. Penggunaan secara tradisional daun jawer kotok dengan pemakaian lokal memiliki aktivitas farmakologi sebagai antiradang.