Komunikasi Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi agenda
strategis bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia, namun tingkat
kesadaran publik terhadap inisiatif ESG spesifik sering kali tertinggal
dibandingkan upaya internal. Telkom Indonesia telah memperkenalkan kerangka
GoZero% dan menerbitkan berbagai laporan keberlanjutan yang telah diaudit
pihak ketiga, tetapi wawancara internal dan pengamatan awal menunjukkan
bahwa aktivitas tersebut belum secara otomatis terkonversi menjadi ESG brand
awareness dan kepercayaan publik yang kuat. Penelitian ini bertujuan: (1)
menganalisis bagaimana Telkom Indonesia saat ini mengomunikasikan inisiatif
ESG kepada publik beserta keterbatasan pendekatan yang ada, dan (2)
merumuskan kerangka strategi komunikasi untuk memperkuat ESG brand
awareness dan kepercayaan publik.
Penelitian menggunakan desain studi kasus kualitatif. Data dikumpulkan melalui
wawancara semi-terstruktur dengan para pemangku kepentingan internal di
bidang keberlanjutan, komunikasi perusahaan, dan unit terkait; survei daring
kepada responden publik (pelanggan dan non-pelanggan); serta data sekunder
seperti laporan keberlanjutan, laporan tahunan, dan konten digital. Analisis
dilakukan melalui triangulasi antara ketiga sumber data tersebut, dengan
dukungan PESTEL dan SWOT–TOWS untuk mendiagnosis kesenjangan
komunikasi dan mengidentifikasi opsi strategi.
Hasil penelitian menunjukkan tiga kesenjangan utama: (1) kesenjangan visibilitas
dan saliens, di mana inisiatif ESG berjalan aktif namun belum kuat diasosiasikan
dengan merek Telkom di benak publik; (2) kesenjangan kejelasan (clarity), karena
pesan ESG cenderung teknis dan tersebar di berbagai kanal serta dokumen
panjang; dan (3) kesenjangan kredibilitas yang bukan disebabkan lemahnya data,
melainkan terbatasnya penggunaan proof point yang jelas dan mudah dipahami
audiens. Penelitian ini mengusulkan kerangka strategi komunikasi ESG yang
terintegrasi bagi Telkom, yang terdiri dari: penempatan GoZero% sebagai payung
ESG ber-endorsed, content engine berbasis proof point yang mengubah metrik
terverifikasi menjadi narasi short-form, aktivasi event dan KOL dengan jembatan
digital yang jelas ke kanal milik Telkom, serta ESG hub dengan data dictionary
dasar sebagai rujukan tunggal indikator kunci. Secara akademik, tesis ini
berkontribusi melalui pendekatan diagnosis kesenjangan komunikasi ESG
berbasis triangulasi dalam konteks BUMN; secara praktis, tesis ini memberikan
peta jalan terstruktur bagi Telkom Indonesia untuk meningkatkan ESG brand
awareness dan kepercayaan publik..
Perpustakaan Digital ITB