digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Ignasius Riguel
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ignasius Riguel
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ignasius Riguel
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ignasius Riguel
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ignasius Riguel
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ignasius Riguel
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ignasius Riguel
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini membahas pembuatan dan karakterisasi paduan Nikel–Titanium (Nitinol) dengan sifat superelastis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat paduan nitinol dengan merekayasa balik produk stent yang sudah ada untuk peninjauan awal kapasitas produksi produk stent di skala laboratorium. Dilakukan juga karakterisasi dari paduan dalam kondisi setelah dilelehkan dan setelah dihomogenisasi untuk melihat pengaruh perlakuan panas terhadap paduan yang dihasilkan. Nitinol dibuat melalui proses vacuum arc melting dan dibiarkan membeku di atmosfer vakum. Selanjutnya dilanjutkan perlakuan panas homogenisasi untuk meningkatkan homogenitas dan stabilitas fasa. Karakterisasi dilakukan dengan metode metalografi, SEMEDS, XRD, serta DSC untuk mempelajari struktur mikro, fasa-fasa yang terbentuk, serta temperatur transformasi paduan. Paduan yang dibuat dengan metode vacuum arc melting menunjukkan penyimpangan pada komposisi unsur dari yang seharusnya 51%at. titanium menuju sekitar 53%at. titanium. Ditemukan juga keberadaan fasa martensit dan NiTi2 yang tidak diinginkan, serta temperatur transformasi austenit yang masih jauh di atas temperatur operasional seharusnya, dengan spesimen as-cast D15 sebesar 206,21? dan D30 sebesar 185,02?. Hasil perlakuan panas menunjukkan penurunan jumlah fasa NiTi2 dari sekitar 12%vol. menjadi sekitar 7%vol. namun masih menunjukkan juga keberadaan fasa martensit. Perlakuan panas juga mengakibatkan penurunan dari temperatur transformasi austenit menjadi 132,42?. Penelitian ini menunjukkan bahwa paduan bisa dibuat di skala laboratorium saat ini namun diperlukan kontrol yang lebih ketat untuk mencegah perubahan komposisi dan perlakuan panas yang lebih tepat untuk fasa intermetalik NiTi2 dengan pelarutan kembali ke matriks NiTi serta meningkatkan kestabilan fasa NiTi austenit.