COVER Aurelia Zadira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Aurelia Zadira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aurelia Zadira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aurelia Zadira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aurelia Zadira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Aurelia Zadira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Aurelia Zadira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Aurelia Zadira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Transportasi karbon dioksida (CO2) superkritis melalui pipa merupakan elemen penting dalam
penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Namun, sifat tennofisika CO2
yang unik-seperti pendinginan cepat saat depresurisasi dan kecenderungan embrittlement-menjadikan
pipa rentan terhadap perambatan retak yang tidak terkendali. Penelitian ini mengevaluasi
efektivitas crack arrestor pada pipa API 5L X52 yang direpurpos menggunakan Extended Finite Element
Method (XFEM) di Abaqus. Simulasi dilakukan dengan beban tekanan internal statis untuk menilai
panjang retak, kecepatan retak, serta pengaruh ketebalan arrestor terhadap perilaku fraktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan minimum arrestor sebesar 3 mm diperlukan untuk
menghentikan retak agar tidak melewati area yang diperkuat. Peningkatan ketebalan arrestor lebih
lanjut mampu menurunkan kecepatan retak, di mana arrestor yang lebih tebal menyebabkan penghentian
retak lebih cepat dan menyeluruh. Temuan ini menegaskan adanya hubungan langsung antara geometri
arrestor dan dinamika fraktur, sehingga arrestor berbasis ketebalan dapat dijadikan mekanisme
keselamatan yang efektif untuk pipa CO2. Penelitian ini berkontribusi pada strategi pengendalian
fraktur dalam infrastruktur CCUS, meningkatkan keandalan transportasi CO2, serta mendukung
kelayakan penggunaan kembali pipa X52 yang ada.
Perpustakaan Digital ITB