ABSTRAK Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Alip Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia, berkat posisinya di khatulistiwa, memiliki potensi surya berlimpah dan telah berkomitmen
mencapai net-zero emisi pada 2060 atau lebih cepat. Namun, konsumsi energi ini masih didominasi
oleh bahan bakar fosil, khususnya di sektor industri yang porsi kebutuhan energinya paling besar,
terutama berbentuk termal. Dengan ketersedian matahari yang berlimpah, salah satu solusi yang mampu mempercepat komitmen Indonesia tersebut adalah teknologi termal surya terkonsentrasi. Salah satu komponen krusial pada teknologi ini adalah penerima surya karena harus mampu menahan temperatur tinggi dan meminimilkan kerugian panas dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, tugas sarjana ini berfokus pada desain, pengembangan, dan investigasi secara eksperimen dari bentuk penerima baru, khususnya pada geometri kerucut untuk aplikasi kolektor surya cakram parabola. Penelitian ini mengajukan desain baru yang disebut sebagai desain mengapung. Fabrikasi, pemodelan, dan investigasi eksperimen di bawah kondisi lingkungan sebenarnya telah dilakukan. Berdasarkan basil penelitian ini, temperatur keluaran analitis dan eksperimental menunjukan kesesuaian, dengan deviasi rerata analitis sebesar l,3°C lebih tinggi dan galat RMS sebesar 3,2%. Selain itu, efisiensi termal penerima maksimum yang diajukan berdasarkan hasil analitis dan investigasi eksperimen bernilai 73,6% dan 68,1% secara berurutan. Efisiensi termal maksimum keseluruhan sistem kolektor berdasarkan hasil eksperimen adalah 11,5% dengan kerugian energi terbesar diakibatkan oleh sistem optik kolektor yang memiliki efisiensi optis sebesar 12,14%. Berdasarkan hasil eksperimen didapatkan juga bahwa kerugian panas pada penerima didominasi pada bagian penutup kaca yang terletak di bagian titik fokus.
Perpustakaan Digital ITB