digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan alga Cladophora sp. yang tidak terkontrol atau dikenal algae bloom menjadi suatu permasalahan pada ekosistem laut. Oleh karenanya, diaplikasikan selulosa berbasis alga Cladophora sp yang dikenal dengan kristalinitas tinggi kepada pencetakan 3D. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh parameter cetak terhadap kemampuan cetak (printability index dan filament uniformity) larutan selulosa berbasis alga Cladophora sp. menggunakan metode direct ink writing (DIW). Selulosa diperoleh melalui isolasi dengan tahapan alkalisasi, hidrolisis, dan bleaching, kemudian dilarutkan sebagian dalam pelarut NaOH/Urea (7/12 wt%) untuk menghasilkan tinta 3D printing all-cellulose. Variasi parameter cetak yang diteliti meliputi konsentrasi selulosa, ukuran nozzle, kecepatan cetak, laju ekstrusi, dan jarak nozzle. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap parameter memiliki titik optimal yang menentukan kualitas hasil cetak. Konsentrasi selulosa yang terlalu rendah tidak mampu mempertahankan bentuk filamen, sedangkan konsentrasi tinggi menimbulkan semi-clogging. Ukuran nozzle, kecepatan cetak, laju ekstrusi, dan jarak nozzle yang terlalu besar maupun terlalu kecil sama-sama menurunkan printability index. Kondisi optimal diperoleh pada kombinasi: konsentrasi selulosa 5 wt%, ukuran nozzle 13G (1,9 mm), kecepatan cetak 5 mm/s, laju ekstrusi 80%, dan jarak nozzle 5 mm. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaturan parameter yang seimbang penting untuk menjaga kestabilan filamen, mencegah clogging, dan menghasilkan resolusi cetak yang baik. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan material ramah lingkungan untuk aplikasi pencetakan 3D berbasis selulosa.