Keberadaan persimpangan serta signifikansinya tidak dapat dihindari pada sistem transportasi
perkotaan. Hal ini dikarenakan persimpangan menjadi satu bagian yang berfungsi untuk
menunjang keberlangsungan dan kelancaran arus lalu lintas yang ada. Signifikansi atas
persimpangan berkaitan erat dengan manajemen lalu lintas dalam menghadapi beragam
tantangan seperti halnya kemacetan tingginya volume kendaraan. Hal ini pula yang terjadi
pada Kota Bandung dimana timbul permasalahan kemacetan yang berakibatkan terjadinya
antrean di simpang. Salah satu cara mengoptimalkan kinerja simpang adalah dengan
melakukan pengaturan waktu sinyal lalu lintas dan mengkoordinasikan antar simpang
berdekatan. Pada penelitian ini, akan melakukan pembangunan model lalu lintas sesuai
kondisi eksisting pada VISSIM terhadap salah satu lokasi studi kasus pada Simpang Jl. Aceh
– Jl. Banda dan Simpang Jl. Aceh – Jl. Lombok, Kota Bandung. Dari hasil analisis awal
didapat pergerakan dominan kendaraan berasal dari arah barat – timur dan timur – barat
kedua simpang, sehingga terjadi panjang antrian maksimum tertinggi berada pada arah
pergerakan tersebut. Maka arah pergerakan tersebut menjadi fokus utama dalam penanganan
skenario perbaikan kinerja simpang. Skenario yang diambil dalam perbaikan kinerja simpang
yaitu optimasi waktu antar hijau atau intergreen dengan nilai waktu 6 detik dan 4 detik,
skenario koordinasi simpang menggunakan waktu hasil optimasi intergreen 4 detik dengan
offset 22 detik, dan skenario simpang adaptif dengan maksimum waktu hijau sebesar 50
detik. Untuk skenario simpang adaptif, analisis dilakukan dengan memerintahkan script pada
MATLAB yang dihubungkan dengan VISSIM-COM. Seluruh skenario mengalami
penurunan panjang antrean pada pendekat barat dan timur, serta penurunan tertinggi pada
Simpang Jl. Aceh – Jl. Banda sebesar 62,3%, lalu pada pendekat barat dan timur Simpang Jl.
Aceh – Jl. Lombok mengalami penurunan sebesar 60,0% pada skenario simpang adaptif.
Waktu termpuh yang dibutuhkan kendaraan pada jaringan jalan atau vehicle hours time
(VHT) mengalami penurunan tertinggi hingga 74,2% pada skenario simpang adaptif.
Berdasarkan penurunan panjang antrean maksimum dan waktu tempuh yang dibutuhkan
kendaraan pada jaringan jalan, skenario simpang adaptif merupakan solusi yang terbaik
dalam peningkatan kinerja pada simpang yang memiliki jarak yang berdekatan.
Perpustakaan Digital ITB