digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Rafi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Baja perkakas merupakan material yang banyak digunakan pada berbagai aplikasi industri, salah satunya adalah Baja Bohler K110 yang termasuk dalam kategori cold-work tool steel. Baja ini memiliki kandungan unsur utama berupa karbon (C) sebesar 1,55% dan kromium (Cr) sebesar 11,3%, serta unsur tambahan seperti silikon (Si), mangan (Mn), molibdenum (Mo), dan vanadium (V). Selama proses perlakuan termal seperti hardening, baja ini berpotensi memiliki retained austenite yang tinggi akibat keberadaan unsur penstabil austenite seperti karbon dan mangan, keberadaan unsur ini akan berperan dalam menurunkan temperatur Martensite start (Ms) dan Martensite finish (Mf) pada baja. Salah satu cara untuk menurunkan jumlah retained austenite adalah melalui perlakuan tambahan cryogenic dengan media pendingin seperti dry ice (?78,5 °C) atau liquid nitrogen (?196 °C). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh temperatur dan durasi perlakuan cryogenic terhadap perubahan retained austenite pada Baja Bohler K110. Proses penelitian diawali dengan perlakuan hardening, dilanjutkan dengan perlakuan cryogenic, kemudian dilakukan pengujian Optical Emission Spectroscopy (OES), pemeriksaan metalografi, pengujian keras, serta pengujian X-ray Diffraction (XRD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan cryogenic dapat menurunkan jumlah retained austenite hingga ±10% serta efek dari penurunan jumlah retained austenite adalah meningkatnya nilai kekerasan baja hingga 67,68 HRC. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi pemeriksaan metalografi dan pengujian XRD merupakan metode kuantitatif yang dapat dipakai dalam mengukur retained austenite. Selain itu, perlakuan cryogenic pada temperatur yang lebih rendah menggunakan liquid nitrogen terbukti lebih efektif dalam menurunkan retained austenite dibandingkan dengan dry ice.