ABSTRAK Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Ugroseno Sejati
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Meningkatnya kesadaran lingkungan dan menipisnya sumber daya fosil saat ini mengakibatkan penelitian material komposit berbasis bio (biokomposit) semakin berkembang, salah satunya yaitu biokomposit Polylactic Acid (PLA) berpenguat serat rami. Namun, perbedaan sifat antara PLA yang cenderung hidrofobik dan serat rami yang hidrofilik akan menyebabkan kekuatan antarmuka yang kurang baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan coupling agent. Pada penelitian ini, getah damar akan digunakan sebagai coupling agent pada biokomposit PLA berpenguat serat rami. Getah damar berpotensi sebagai coupling agent karena memiliki gugus aktif yang bersifat hidrofilik dan juga hidrofobik. Penambahan getah damar dilakukan dengan variasi fraksi massa 0 %, 10%, 20%, 30%, dan 40% terhadap matriks PLA pada biokomposit berpenguat serat rami. Pengujian tarik dan karakterisasi mikrostruktur hasil perpatahan dilakukan untuk melihat sifat mekanik dan kekuatan adhesi antarmuka yang dihasilkan. Nilai kekuatan tarik biokomposit tanpa getah damar didapatkan sebesar 42,86 MPa sedangkan kekuatan tarik biokomposit fraksi massa 10% getah damar lebih rendah, yaitu sebesar 37,51 MPa. Namun, ketika kekuatan tarik hasil uji dibandingkan dengan nilai rule of mixture, biokomposit dengan fraksi massa getah damar 10% memiliki selisih terkecil yaitu sebesar 0,4 MPa sedangkan tanpa penambahan getah damar sebesar 14,59 MPa. Semakin kecil selisih antara hasil uji dengan nilai ROM tersebut menandakan bahwa ikatan antarmuka semakin baik. Hal ini juga didukung dengan hasil mikrostruktur perpatahan dimana tanpa penambahan getah damar terdapat gap antara serat dan matriksnya sedangkan dengan penambahan fraksi massa getah damar 10% tidak terdapat gap antara serat dan matriksnya.
Perpustakaan Digital ITB