ABSTRAK Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Gina Levina Syarif
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Keberadaan karbon 1,55%wt sebagai unsur penstabil austenit pada baja perkakas
Böhler K110 (karbon 1,55wt%) dapat menurunkan temperatur martensite finish hingga -
125?, sehingga akan meningkatkan fraksi volume austenit sisa yang mungkin terbentuk.
Pada penelitian ini, dilakukan proses quenching dari 1080? menggunakan media oli lalu
dilanjut tempering dengan variasi temperatur pada 150?, 300?, dan 450? selama 2 jam
sebagai upaya pengurangan fraksi volume austenit sisa yang terbentuk saat quenching. Fasafasa
yang terbentuk pada sampel hasil proses quenching dan tempering dikarakterisasi
dengan metalografi kuantitatif dan difraksi sinar-X (XRD). Metode yang digunakan pada
metalografi kuantitatif adalah manual point count dan area fraction calculation dengan
aplikasi ImageJ. Harga kekerasan makro sampel diukur dengan alat uji keras Rockwell C
sedangkan kekerasan fasa-fasa yang terbentuk diukur dengan alat uji keras Mikrovickers
HV0,05.
Hasil penelitian menunjukkan metode paling efektif dalam menghitung fraksi volume
austenit sisa setelah quenching-tempering adalah dengan kombinasi metalografi kuantitatif
dan XRD. Metalografi kuantitatif dengan area fraction calculation menggunakan aplikasi
ImageJ dapat dipilih sebagai alternatif manual point count. Selain itu, untuk mendapatkan
mikrostruktur dengan kandungan austenit sisa yang rendah, disimpulkan bahwa proses
tempering sebaiknya dilakukan pada temperatur 450°C.
Perpustakaan Digital ITB