Dokumentasi teknis tingkat tinggi seperti Software Requirement Specification
(SRS) dan Software Design Document (SDD) yang tidak sinkron dengan kode
sumber yang terus berevolusi dapat menimbulkan utang teknis dokumentasi
(documentation debt), yang pada akhirnya mempersulit pemeliharaan dan
pengembangan sistem. Penelitian ini mengatasi masalah tersebut dengan
merancang, membangun, dan mengevaluasi Docureco, sebuah agen inteligensi
berbasis Large Language Model (LLM) yang terintegrasi ke dalam alur kerja
Continuous Integration/Continuous Delivery (CI/CD). Pendekatan utama yang
diusulkan adalah penggunaan sebuah peta keterlacakan (traceability map) untuk
menjembatani kesenjangan abstraksi antara artefak kode, elemen desain, dan butir
kebutuhan. Agen ini secara otomatis menganalisis perubahan kode dalam Pull
Request, menelusuri dampaknya menggunakan peta keterlacakan, dan
menghasilkan rekomendasi pembaruan yang spesifik untuk SRS dan SDD. Hasil
verifikasi fungsional dan validasi melalui studi kasus menunjukkan bahwa
Docureco mampu beroperasi sesuai rancangan dan secara akurat menghasilkan
rekomendasi yang relevan untuk berbagai skenario perubahan (penambahan,
modifikasi, penghapusan fitur). Validasi oleh 11 praktisi rekayasa perangkat lunak
lebih lanjut mengonfirmasi efektivitasnya: rekomendasi dinilai sangat akurat dan
relevan (skor rata-rata >4.1/5.0), dan 100% di antaranya dinilai dapat
ditindaklanjuti (diterima atau hanya memerlukan revisi minor oleh pengguna).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan agen LLM yang dipandu oleh peta
keterlacakan merupakan solusi yang layak dan efektif untuk membantu menjaga
dokumentasi perangkat lunak tingkat tinggi tetap mutakhir sehingga meningkatkan
kualitas dan keterpeliharaan sistem.
Perpustakaan Digital ITB