digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi dampak aliran pipa dua arah terhadap ruas pipa gas Jawa Barat–Jawa Timur dilakukan untuk menganalisis dampak penerapan skenario aliran dua arah pada sistem pipa transmisi gas Jawa Barat–Jawa Tengah sebagai alternatif untuk mengoptimalkan distribusi gas akibat ketidakseimbangan pasokan dan permintaan antarwilayah. Metodologi yang digunakan adalah pemodelan hidraulik menggunakan PIPESIM untuk analisis aliran gas steady-state serta simulasi proses menggunakan Aspen HYSYS guna mengevaluasi kinerja peralatan eksisting. Data masukan meliputi proyeksi kebutuhan gas, karakteristik pipa, serta kondisi operasi eksisting. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario usulan mampu mengalirkan 34 MMSCFD gas dari arah timur (Semarang) ke barat (Jawa Barat) dengan kondisi tekanan terjaga pada 580–830 psia di sepanjang segmen pipa. Kecepatan aliran maksimum tercatat pada segmen Semarang–Kendal sebesar 28,84 ft/s, masih berada di bawah batas desain 60 ft/s sesuai ASME B31.8 dan API RP14E. Rugi tekanan terbesar terjadi pada segmen Tegal–Cilacap sebesar 0,053517 psi/100 ft, sedangkan rugi tekanan rata-rata pada segmen lain berada di bawah 0,001 psi/100ft, sehingga distribusi tetap dalam batas operasional. Pada evaluasi peralatan, kompresor bekerja pada duty 457,9 kW, lebih rendah dibandingkan kondisi eksisting 524,6 kW, sehingga terjadi penghematan energi sekitar 12,7%. Separator juga tetap mampu beroperasi pada tekanan 3893 kPa dengan vapor fraction 100%, yang menandakan tidak ada carryover cairan signifikan pada kondisi normal. Validasi model dilakukan dengan mengacu pada AGA-3 (orifice flow equation) dan API RP 14E untuk batas erosi, dengan tingkat kesalahan <1% pada titik tekanan acuan, sehingga hasil simulasi dapat dianggap representatif terhadap kondisi lapangan. Kebaruan penelitian ini terletak pada analisis kuantitatif skenario pembalikan arah aliran pada sistem pipa transmisi eksisting di Jawa Barat–Jawa Tengah tanpa pembangunan jalur baru, dengan pendekatan terpadu antara PIPESIM dan HYSYS. Kajian ini memberikan kontribusi dalam menilai kelayakan teknis, efisiensi energi, serta integritas peralatan secara simultan, yang sebelumnya belum banyak diuraikan pada studi serupa di Indonesia.