digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Injeksi CO? di reservoar gas yang telah habis berpotensi memicu efek pendinginan Joule-Thomson (JT). Jika tidak terkontrol, penurunan suhu yang mendadak ini bisa cukup parah hingga membekukan air sisa dan membentuk hidrat yang berpotensi membatasi injektivitas atau bahkan menyebabkan tegangan termal siklik (patahan termohidrolik). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur bagaimana parameter operasi memengaruhi efek Joule-Thomson. Sebuah model konseptual termodifikasi, dibangun dalam geometri radial, dipilih sebagai representasi menggunakan perangkat lunak simulasi CMG GEM. Model ini digunakan untuk diuji di bawah berbagai skenario operasi dengan variabel kunci seperti laju injeksi CO? (bervariasi dari rendah ke tinggi) dan permeabilitas reservoar (dari formasi ketat hingga permeabilitas tinggi) untuk secara sistematis diubah dan dinilai efeknya pada distribusi suhu. Simulasi menekankan penangkapan efek Joule-Thomson yang ditunjukkan dari perubahan suhu di dekat lubang sumur selama proses injeksi CO2. Simulasi dijalankan dalam langkah waktu jam ke hari dan CO2 yang akan disimpan diasumsikan dalam komposisi bentuk murni. Hasil simulasi mengungkapkan bahwa dalam tekanan reservoar yang sama, efek Joule-Thomson terjadi secara besar pada laju injeksi tinggi dan permeabilitas rendah. Ketika suhu reservoar telah mencapai sekitar 10 °C dan dikombinasikan dengan perubahan tekanan maka menyebabkan CO? memasuki daerah dua fase, berpotensi menyebabkan pembentukan CO? padat atau hidrat. Kondisi ini menimbulkan risiko terhadap integritas sumur, menyumbat ruang pori, dan mengurangi injektivitas. Sebaliknya, laju injeksi yang lebih rendah atau permeabilitas yang lebih tinggi hanya menghasilkan efek pendinginan yang moderat. Hasil ini menunjukkan bahwa membatasi penurunan tekanan yang diinduksi injeksi dengan menyesuaikan laju injeksi atau menargetkan zona dengan permeabilitas lebih tinggi dapat secara efektif mencegah fenomena Joule-Thomson, sehingga meningkatkan keamanan dan efisiensi proyek CCS. Penelitian ini akan secara langsung menghubungkan hasil simulasi reservoar dengan pedoman injeksi praktis di lapangan gas yang telah habis, mengisi kesenjangan dalam praktik terbaik CCS.