Penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) melalui metode injeksi polimer merupakan strategi penting untuk meningkatkan efisiensi penyapuan pada reservoir minyak yang sering mengalami keterbatasan saat metode waterflooding, karena adanya heterogenitas batuan, tingginya viskositas minyak, serta terjadinya channeling dan fingering yang membuat front air tidak merata sehingga efisiensi penyapuan menjadi rendah. Penelitian ini berfokus pada analisis pengaruh mobility ratio (M) terhadap peningkatan recovery factor (RF) melalui simulasi numerik dengan perangkat lunak CMG-IMEX pada model reservoir yang bersifat homogen berkonfigurasi pola injeksi 5-spot, di mana parameter utama seperti sifat fisik batuan, karakteristik fluida reservoir, serta variasi viskositas polimer dikaji untuk mendapatkan berbagai skenario nilai M. Tiga metode perhitungan mobility ratio (M) yaitu End Point, Gomaa’s, dan Sheng disimulasikan dalam dua skenario operasi yaitu injeksi polimer kontinu selama 10 tahun dan injeksi 0,5 pore volume (PV) yang dilanjutkan dengan chase water. Hasil penelitian menunjukan bahwa penurunan nilai M secara signifikan meningkatkan RF dibandingkan waterflooding. Pada metode End Point, nilai optimum berada di M ? 0,6, sedangkan pada metode Sheng optimum dicapai pada M ? 0,4. Sementara itu, pada metode Gomaa, titik optimum belum dapat ditentukan dalam rentang data yang tersedia karena kurva turunan pertama belum menunjukkan nilai maksimum.
Perpustakaan Digital ITB