digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

Permasalahan dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Provinsi Jawa Barat muncul akibat lokasi gudang material emergency PT PLN (Persero) yang selama ini terpusat di wilayah Bandung. Dalam kondisi bencana, hal ini dapat menyebabkan keterlambatan distribusi bantuan, meningkatnya biaya logistik, serta tingginya risiko kerusakan pada gudang karena lokasi tersebut belum mempertimbangkan aspek kerawanan bencana. Penelitian-penelitian sebelumnya umumnya hanya berfokus pada aspek biaya pembukaan dan kapasitas gudang, tanpa mempertimbangkan faktor risiko bencana. Untuk menjawab tantangan tersebut, tesis ini mengusulkan sebuah model untuk optimalisasi penempatan lokasi gudang yang aman dan distribusi material emergency dengan mempertimbangkan risiko gempa bumi. Model dikembangkan menggunakan pendekatan Mixed-Integer Programming (MIP), yang mengmitigasikan metode klasterisasi berbasis risiko dengan skema alokasi material ke gudang-gudang terpilih. Tujuan utama dari model ini adalah untuk menentukan lokasi gudang yang optimal dengan mempertimbangkan efisiensi waktu tempuh, tingkat risiko bencana, dan biaya distribusi logistik. Selain itu, model ini juga dirancang untuk mengevaluasi berbagai skenario kejadian gempa serta memperkirakan kebutuhan material pada masing-masing klaster terdampak. Hasil implementasi model menunjukkan bahwa pendekatan yang diusulkan mampu meminimalkan total biaya distribusi hingga sebesar 56,2% dibandingkan dengan skema eksisting yang hanya menggunakan satu gudang pusat.