digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ainaya Salsabila
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

COVER Ainaya Salsabila
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 1 Ainaya Salsabila
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 2 Ainaya Salsabila
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 3 Ainaya Salsabila
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 4 Ainaya Salsabila
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 5 Ainaya Salsabila
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi


LAMPIRAN Ainaya Salsabila
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

Industri minyak dan gas, khususnya sektor lepas pantai, membutuhkan material dengan kekuatan tinggi dan ketahanan korosi yang baik akibat kondisi ekstrem seperti tekanan tinggi dan paparan fluida korosif. Super duplex stainless steel (SDSS) UNS S32760 merupakan material yang banyak digunakan karena memiliki kombinasi kekuatan mekanik dan ketahanan korosi yang unggul berkat struktur mikro dua fasa (ferit dan austenit), serta nilai pitting resistance equivalent number (PREN) di atas 40. Namun, material ini rentan mengalami presipitasi fasa sekunder, seperti sigma (?), saat terpapar temperatur 600–1050 °C, misalnya pada proses pengelasan atau perlakuan panas yang tidak terkontrol. Presipitasi ini dapat menurunkan ketahanan korosi karena terbentuknya daerah deplesi kromium. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan panas solution annealing terhadap ketahanan korosi SDSS UNS S32760 yang sebelumnya telah mengalami presipitasi fasa sigma melalui proses perlakuan panas presipitasi. Proses solution annealing dilakukan pada beberapa temperatur untuk melarutkan kembali fasa sigma yang telah terbentuk. Perubahan ketahanan korosi dianalisis melalui uji Tafel dan imersi, serta karakterisasi perubahan struktur mikro dilakukan dengan SEM-EDS dan XRD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presipitasi fasa sigma menurunkan ketahanan korosi material secara signifikan. Perlakuan solution annealing pada temperatur tertentu mampu melarutkan fasa sigma dan meningkatkan kembali ketahanan korosi. Namun, peningkatan ketahanan korosi ini bergantung pada kondisi awal dan temperatur yang digunakan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman hubungan antara presipitasi fasa, perlakuan panas, dan performa korosi SDSS UNS S32760, serta dapat menjadi acuan dalam pengendalian mutu material di lingkungan korosif.