Hartmann Test pertama kali dilakukan oleh J. Hartmann tahun 1904 pada teleskop refraktor 80cm Postdam. Eksperimen ini merupakan eksperimen pertama yang memberikan nilali kuantitatif dari kualitas sistem optik yang diuji. Eskperimen ini pada dasarnya menggunakan ray tracing (penjejakan sinar) dari citra yang diambil pada posisi infocus dan posisi outfocus. Metode ini dilakukan dengan menggunakan Hartmann Screen (Hartmann Plate) pada lensa obyektif dan mengambil citra pada posisi di dalam fokus (infocus) dan posisi di luar fokus (outfocus). Pada pengembangannya dimungkinkan pula menggunakan kombinasi posisi infocus-infocus atau outfocus-outfocus. Pada rangkaian eksperimen ini Hartmann memberikan sebuah besaran yang menggambarkan kualitas optik yang disebut dengan konstanta Hartmann. Konstanta Hartmann didefenisikan sebagai diameter rata-rata terbobot terkecil cirlce of least confussion. Sistem optik dikatakan baik apabila memiliki konstanta Hartmann lebih kecil dari 0,5 detik busur (Fox 1908) atau kurang dari 0,2 (Wilson 1999). Semakin kecil nilai T maka pada dasarnya akan semakin baik sistem optik yang diuji.